Insiden ini diklaim disebabkan oleh tali tambat balon udara itu yang terlalu panjang. Sebagaimana dikutip dari Mirror, Kamis (9/3/2017) kru Airlander 10 mengklaim tali tambat balon udara terbesar di dunia itu memiliki panjang 15 meter yang nyatanya 47 meter.
Akibatnya ketika Airlander 10 mencoba melakukan pendaratan kedua, talinya yang panjang tersangkut kabel listrik yang ada di landasan udara. Pihak penyidik dari Air Accidents Investigation Branch menyatakan, pilot balon udara itu mengatur sudut hidung balon udara itu sekira 10 derajat agar tali tambatnya dapat diraih oleh kru di darat.
Namun, sudut Airlander 10 berubah menjadi 18 derajat akibat tali tambatnya tersangkut. Akibatnya kokpit yang berada di bawah balon udara terbesar di dunia itu menghantam tanah tapi untungnya tidak ada yang terluka.
(Emirald Julio)