ASUNCION – Kerusuhan tidak bisa terhindarkan setelah Parlemen Paraguay mengeluarkan Rancangan Undang-Undang (RUU) kontroversial yang memungkinkan mantan presiden bisa kembali mengikuti pemilihan umum (pemilu) 2018. RUU tersebut lantas memicu protes dari masyarakat dan ditentang opoisi.
Seorang pemimpin partai oposisi yang masih berusia muda, Rodrigo Quitana, tewas akibat aksi kekerasan tersebut. Pria berusia 25 tahun itu terbunuh di kantor pusat sebuah kelompok aktivis muda yang berada di Ibu Kota Asuncion. Presiden Paraguay Horacio Cartes langsung bergerak cepat.
Seperti dimuat Belfast Telegraph, Minggu (2/4/2017), Presiden Horacio Cartes memecat Menteri Dalam Negeri Tadeo Rojas dan Kepala Kepolisian Nasional Crispulo Sotelo. Keduanya dinilai tidak mampu dalam mengendalikan situasi buruk yang tengah terjadi.
Sebagaimana diberitakan, protes massa pecah di Gedung Kongres dan berakhir dengan bentrokan. Massa sempat terlibat baku hantam dengan polisi. Beberapa dari mereka berhasil menembus barikade kepolisian dan kemudian merusak serta membakar fasilitas gedung Kongres.
RUU kontroversial tersebut telah disetujui oleh 25 dari total 45 orang anggota Parlemen Paraguay. Pihak oposisi menyebut, RUU tersebut telah melanggar aturan senat. Mereka diketahui telah mengajukan banding ke Mahkamah Agung (MA) guna menggugat RUU tersebut.
(Rifa Nadia Nurfuadah)