GEORGETOWN – Kerusuhan penjara pecah di Georgetown, Guyana. Sejumlah narapidana (napi) membakar habis Penjara Camp Street pada Minggu 9 Juli 2017 sore waktu setempat. Seorang sipir penjara bernama Odinga Wickham tewas ditembak dalam insiden tersebut.
Sebagian besar penjara terbesar di Guyana itu terbuat dari kayu. Penjara Camp Street diketahui dihuni oleh sekira 600 narapidana (napi). Presiden Guyana, David Granger mengatakan, otoritas tetap memprioritaskan keamanan masyarakat meski penjara terbakar habis.
“Masyarakat Guyana boleh sedikit lega karena tidak akan narapidana yang berkeliaran di kota dan sekitarnya,” ujar David Granger, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (11/7/2017).
Lima orang napi berhasil kabur, termasuk Mark Royden Williams, yang dijatuhi hukuman mati karena terlibat pembantaian pada 2008. Direktur Penjara, Gladwin Samuels menerangkan, Williams berupaya melarikan diri pada Minggu kemarin.
Pria yang dipidana mati pada Februari 2017 itu merencanakan pelarian dengan seorang napi lainnya. Keduanya sengaja membakar bangunan penjara sehingga dapat melenggang bebas.
Api mulai menjalar sekira pukul 17.00 waktu setempat. Namun, regu pemadam kebakaran tidak bisa segera masuk ke dalam bangunan karena banyaknya napi yang menyandang senjata. Akibat kebakaran tersebut, para napi diungsikan ke Penjara Lusignan yang berada di pinggiran Ibu Kota Georgetown.
(Wikanto Arungbudoyo)