TAHUKAH Anda bahwa Pangeran Philip aslinya berasal dari keluarga bangsawan di Yunani? Ya, Duke of Edinburgh tersebut lahir dari pernikahan Pangeran Yunani sekaligus Denmark, Andrew, dan Putri Alice dari Battenberg. Namun begitu, dia juga mewarisi darah Jerman dan titel kebangsawan Inggris dari kakeknya, Pangeran Louis dari Battenberg yang juga dikenal sebagai Marquis Milford Haven, Louis Mountbatten.
Mengikuti jejak kakeknya yang meninggal di London, Pangeran Philip bergabung ke angkatan laut Inggris pada usia 18 tahun. Ketika keluarganya membawa dia mengunjungi Royal Naval College di Dartmouth itulah, Philip untuk pertama kalinya bertemu dengan Elizabeth II yang masih berusia 13 tahun.
Sejak itu, keduanya menjadi sahabat pena. Sebagai catatan, Ratu Elizabeth II adalah sepupu ketiga Pangeran Philip dari garis keturunan Ratu Victoria dan sepupu kedua jika dilihat dari garis keturunan Raja Denmark Christian IX.
Dari sahabat, benih-benih cinta itu bersemi. Sempat terpisah oleh Perang Dunia II, sejoli ini bertemu lagi pada 1946 di London. Pada masa ini, Pangeran Philip terpantau menjadi tamu langganan Istana Buckingham.
Tak perlu berlama-lama lagi, setahun kemudian, dia melamar Elizabeth. Gayung bersambut, sang putri jelita langsung mengiyakan lamaran tersebut. Kedua keluarga juga setuju. Ayah Elizabeth, George VI, meminta rencana pernikahan keduanya dirahasiakan sampai usia putrinya 21 tahun.
Terlepas dari rahasia yang harus dijaganya, Pangeran Philip mengatakan kepada keluarga Kerajaan Inggris, betapa dia mabuk kepayang oleh cintanya kepada Elizabeth. Walaupun terdengar menggelikan, Pangeran Philip hingga kini memanggil Elizabeth dengan panggilan sayang. Seperti 'Darling' atau Lilibet.
Begitulah hingga hari naik pelaminan itu tiba, seperti disitat dari Woman’s Own, Kamis (3/8/2017), Putri Elizabeth tetap pergi jalan-jalan dengan teman-temannya. Dia juga rajin menghadiri pesta-pesta sosial, berdansa dengan para pria di sana. Tentunya, di bawah pengawasan Pangeran Philip.
Pada Juli 1947, akhirnya Letnan Philip Mountbatten -begitu dia disebut dulu, mengumumkan hubungannya dengan Elizabeth. Pasangan ini menikah di Westminster Abbey pada 20 November 1947.
Bulan madu mereka dihabiskan di Broadlands, perumahan milik keluarga Mountbatten di Hampshire. Sepekan tinggal di sana, keduanya melanjutkan masa awal pernikahan di kediaman Balmoral di Birkhall.
Sebelum naik takhta menjadi penguasa Monarki Inggris, Elizabeth dan Philip dianugerahi dua anak, yakni Pangeran Charles dan Putri Anne. Baru dua tahun kemudian, anggota keluarga mereka bertambah dengan kelahiran Pangeran Andrew dan Pangeran Edward.
Selama hampir 70 tahun menikah, keduanya terus bersama. Pangeran Philip dengan setia mendampingi istrinya melakukan kunjungan-kunjungan kenegaraan, keliling dunia bersama ke Kanada, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, dan kembali lagi ke Inggris. Anak-anak mereka biasanya ditinggal di rumah dalam perawatan orangtua Ratu Elizabeth II.
Dari tatapan mata keduanya di setiap momen, semua orang bisa melihat betapa keduanya memiliki ikatan yang sangat kuat. Sesuatu yang hanya dimiliki sedikit pasangan di dunia, yaitu komitmen terhadap tanggung jawab dan pelayanan.
Tidak seperti putranya Pangeran Charles yang rumah tangganya bersama Putri Diana, diwarnai isu perselingkuhan, Elizabeth dan Philip membuktikan bahwa cinta sejati itu nyata. Sambil mengabdi kepada negara, pasangan ini tak pernah alpa saling mendukung dan membantu meringankan beban satu sama lain. Benar-benar kisah cinta panutan bagi seluruh anggota keluarga Kerajaan Inggris.
(Silviana Dharma)