Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

OKEZONE STORY: Berburu Peri Misterius di Pedalaman Islandia

Rifa Nadia Nurfuadah , Jurnalis-Jum'at, 25 Agustus 2017 |08:11 WIB
OKEZONE STORY: Berburu Peri Misterius di Pedalaman Islandia
Penggambaran peri yang kerap dilihat warga Islandia. (Foto: Vintage News)
A
A
A

TINKER Bell adalah peri kecil pemberontak dan temperamental, teman baik Peter Pan, seorang anak yang tidak akan pernah bisa dewasa. Meski dikenal sering tidak sabaran dan impulsif, Tink, demikian peri berpakaian hijau itu disapa, amat gigih dan manis.

Semua orang yang mengikuti dongeng Peter Pan dan Neverland, pasti akrab juga dengan tokoh peri kecil yang terbang dengan sayap kecilnya itu. Namun, ternyata keberadaan peri diyakini tidak hanya di buku dongeng.

Di Islandia, misalnya, ada kisah lokal tentang huldufólk, yang bermakna orang-orang tersembunyi. Huldufólk sering dianggap seperti para peri. Meski demikian, ada juga yang menyebut huldufólk sebagai makhluk mirip manusia. Mereka tinggal di rumah-rumah kecil di bebatuan.

Meski huldufólk hidup tersembunyi dari peradaban manusia pada umumnya, banyak juga orang mengklaim pernah melihat mereka. Cerita tentang pertemuan dengan huldufólk pun disampaikan turun temurun dari generasi ke generasi.

Presiden Islandia, Ólafur Ragnar Grímsson, menjelaskan dongeng huldufólk dengan pernyataan, "Orang Islandia tidaklah banyak. Jadi, kita menggandakan populasi dengan dongeng tentang peri." Demikian dinukil dari Vintage News, Jumat (25/8/2017).

Álfhóll atau Bukit Peri adalah pemukiman terkenal bagi para peri di Kópavogur, Islandia. Bahkan, ada juga jalan yang dinamai sesuai bukit tersebut, yaitu Álfhólsvegur alias Jalan Bukit Peri.

Pada akhir 1930-an, pekerjaan konstruksi Álfhólsvegur dimulai. Proyek ini mengharuskan Álfhóll dihancurkan mengingat Álfhólsvegur akan menembus bukit tersebut.

Tidak ada skenario yang nampaknya paling efektif. Belakangan, proyek ini dihentikan karena kekurangan dana. Barulah pada satu dekade kemudian proyek pembangunan Álfhólsvegur yang melewati Álfhóll dilanjutkan. Namun ketika pekerjaan kembali dilakukan, mesin-mesin dan berbagai alat mulai rusak dan hilang. Akhirnya, jalan tersebut dibangun dengan mengitari bukit, bukan menembusnya, seperti rencana semula.

Pada akhir 1980-an, Pemerintah Islandia hendak meninggikan permukaan Álfhólsvegur dan mengaspalnya. Keanehan kembali terjadi saat para pekerja harus menghancurkan sedikit bagian Álfhóll. Meski bor digunakan untuk melubangi batu, namun ia rusak. Mata bor baru lalu dipasang untuk menggantikan, tetapi nasibnya sama. Setelah kedua bor rusak hingga hancur berkeping-keping, para pekerja menolak untuk mendekati bukit dengan alat apa pun.

Álfhóll sekarang dilindungi oleh pemerintah kota sebagai warisan budaya. Kondisinya pun dibiarkan alami. Sedangkan Kópavogur menjadi salah satu situs yang menonjol dalam berbagai cerita tentang aksi peri merusak proyek pembangunan jalan.

Perburuan mencari peri kerap terjadi. Misalnya yang dilakukan oleh 150 orang Islandia pada 1982 ini. Mereka menuju markas NATO di Keflavík untuk mencari "peri yang mungkin akan musnah oleh keberadaan jet Phantom milik Amerika dan pesawat pengintai."

Selain itu, kehati-hatian akan keberadaan para peri di Islandia juga merata di semua lini kehidupan. Pada 2004, Alcoa harus meminta para ahli dari pemerintah memastikan bahwa gedung yang mereka pilih bebas dari situs arkeologi, termasuk yang terkait dongeng huldufólk, sebelum membangun smelter alumunium di Islandia.

Ada juga kisah mistis lain. Pada 2011, huldufólk diyakini bertanggung jawab atas insiden hujan batu ke pemukiman di Bolungarvík.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement