“Sebagai peraih Nobel yang membela prinsip-prinsip hak asasi manusia, masyarakat internasional telah menaruh harapan tinggi pada Daw Aung San Suu Kyi untuk mencapai perdamaian dan rekonsiliasi di Myanmar. Ini adalah harapan Malaysia bahwa ia dapat segera memenuhi harapan tersebut segera,” tambah Anifah.
Selain pemanggilan tersebut, Kementerian Luar Negeri Malaysia juga mengeluarkan kebijakan baru terkait Myanmar. Pada kebijakan baru tersebut, Negeri Jiran mengeluarkan peringatan perjalanan atau travel advisory yang meminta warga Malaysia untuk menunda semua perjalanan yang dianggap tidak penting ke Rakhine. Kementerian Luar Negeri Malaysia juga meminta semua warga Negeri Jiran di Myanmar untuk mengambil langkah pencegahan serta menyadari situasi keamanan di sana terkait kekerasan di Rakhine.
Tidak hanya menyerukan langsung ke Myanmar, Menteri Luar Negeri Malaysia juga dilaporkan menghubungi Iran dan Turki. Kontak itu dilakukan Anifah guna mengajak kedua negara untuk mengajukan proposal pengadaan pertemuan khusus yang berfokus membahas nasib Rohingya dalam forum Organisasi Negara-Negara Islam (OKI).
(Emirald Julio)