BANDAR LAMPUNG – Dea Amanda (18), calon praja IPDN asal Lampung, meninggal dunia saat pendidikan dan pelatihan dasar (diksar) di Semarang, Minggu (1/10/2017).
Edi Hanafiah (51) orangtua calon praja tingkat I angkatan 28 itu mengaku kaget saat mendapat kabar bahwa putrinya meningga dunia. Dari informasi yang ia dapat pada pukul 09.30 WIB, putrinya ketika sedang berolahraga. Saat itu, Dea mengalami sakit perut.
“Katanya anak saya meninggal sekitar pukul 08.00 WIB, saat olahraga tiba-tiba sakit perut. Sempat diberi pertolongan, tapi tidak tertolong,” katanya.
Sekitar pukul 09.30 WIB, Edi mendapat telefon bahwa Dea telah meninggal dunia. Informasi awal menyebutkan, Dea meninggal setelah mengalami sakit perut ketika berolahraga.
“Katanya anak saya meninggal sekitar pukul 08.00 WIB, saat olahraga tiba-tiba sakit perut,” katanya, Minggu (1/10/2017).
Ia mengatakan, saat itu putrinya sempat mendapatkan pertolongan. Namun nahas, nyawanya tidak tertolong. “Sempat diberi pertolongan, tapi tidak tertolong,” katanya.
Edi mengatakan, sebelum mendengar kabar kematian anaknya, ia tidak mendapat firasat apa-apa. Menurut Edi, tadi pagi Dea sempat meneleponnya.
“Kalau tadi pagi obrol biasa aja ceria gitu. Terus dia juga bilang katanya mau nebus foto, lalu saya bilang ambil aja uang di ATM secukupnya. Dia juga berpesan kepada saya untuk berolahraga,” katanya.
(Erha Aprili Ramadhoni)