JAKARTA - Sedikitnya 20 orang meninggal dunia dan 100 orang lainnya terluka setelah seorang pria menembakkan senapan mesin pada sebuah konser musik di Las Vegas. Sejauh ini, belum ada laporan warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban dalam insiden tersebut.
Kabar itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arrmanatha Nasir. Ia menyebut, ada 541 WNI yang tinggal di Las Vegas.
"Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Los Angeles (LA) sudah menghubungi beberapa tokoh masyarakat dan rumah sakit di Las Vegas terkait keadaan WNI.
Sampai saat ini tidak ada laporan mengenai WNI yang menjadi korban dari kejadian penembakan di Las Vegas," ujar Arrmanatha dalam keterangan resminya kepada wartawan, Senin (2/10/2017).
BACA JUGA: Penembakan di Las Vegas Tewaskan 20 Orang, PM May: Doa Inggris Bersama Para Korban
Penembakan ini terjadi pada Minggu 1 Oktober 2017 pukul 22.38 waktu setempat atau Senin (2/10/2017) waktu Indonesia di dekat Mandalay Bay Resort and Casino. Kekacauan seketika pecah saat para penonton konser musik Route 91 Harvest Music Festival tengah digelar di seberang Teluk Mandalay berlarian panik menyelamatkan diri.
BACA JUGA: TERBARU! Penembakan di Konser Musik Las Vegas Tewaskan 20 Orang dan 100 Luka-Luka
Sheriff Clark County, Joseph Lombardo, menyatakan, tersangka merupakan warga Las Vegas dan melakukan aksinya sendirian. Tersangka juga belum diketahui apakah berhubungan dengan kelompok militan atau tidak.
Insiden penembakan di depan Mandala Bay Theatre, Las Vegas, ini pun menuai duka, termasuk dari Perdana Menteri (PM) Inggris Prime Theresa May. "Doa Inggris menyertai para korban dan petugas penyelamat yang merespons serangan mengerikan di Las Vegas," ujar May di akun resmi Twitter-nya.
(Rifa Nadia Nurfuadah)