Untuk mensukseskan program itu, Agus membangun komunikasi yang intens dengan masyarakat desa. Caranya cukup unik, yakni dengan berkantor di setiap desa selama dua hari. Seluruh pejabat kabupaten tak menginap di rumah warga, tapi di tenda yang memang khusus dibangun untuk menyediakan berbagai pelayanan bagi masyarakat desa.
“Kami buat program bermalam di desa, libatkan stakeholder, pemerintah secara umum, termasuk muspida. Kita berkantor di desa, kantor yang di sini kita pindahkan ke desa sehingga rakyat paham dan bisa terbuka menyampaikan gagasan, konsep dan lain-lain. Jadi tidak boleh yang membangun itu pemerintah saja, harus terlibat semua,” kata Agus.
Agus mengaku cara tersebut sangat efektif untuk membangun desa. Hubungan pemerintah dengan masyarakat pun jadi cair sehingga program-program yang dicanangkan bisa berjalan dengan baik.
Salah satu programnya di periode pertama yang sukses mengangkat taraf perekonomian masyarakat adalah membangun jalan-jalan yang menghubungkan seluruh desa dan dusun. Ada sekitar 1.400 kilometer jalan yang dibangun. Otomatis, kini tak ada lagi wilayah di Mamuju Utara yang terisolir.
Pada periode keduanya memimpin Mamuju Utara, Agus kini fokus membangun wajah kota Pasangkayu. Sejumlah pembangunan terlihat di sana-sini, mulai dari pembangunan tempat wisata di Pantai Pasangkayu, masjid hingga alun-alun.