DA NANG – Presiden Rusia, Vladimir Putin bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerjasama Forum Ekonomi Asia-Pasific (APEC) di Vietnam. Dalam pertemuan itu, mereka membahas perjanjian damai Jepang dan Rusia.
Hal ini diperbincangkan karena Rusia dan Jepang tidak pernah secara formal mengakhiri permusuhan mereka setelah Perang Dunia II. Permusuhan ini terjadi karena perselisihan Kepulauan Kuril di Pasifik.
"Saya ingin mengatakan bahwa di sini ada banyak pertanyaan mengenai perjanjian damai," ujar Presiden Rusia, Vladimir Putin kepada wartawan setelah melakukan pertemuan, sebagaimana diwartakan Reuters, Minggu (12/11/2017).
BACA JUGA: Ini Isi 3 Pesan Utama Presiden Jokowi di KTT APEC
Jepang sejak lama diketahui memiliki aliansi pertahanan dengan Amerika Serikat. Hal ini sangat bertentangan dengan Moskow yang sering menuduh Washington memproyeksikan militernya di dekat perbatasan Rusia.
"Bukan rahasia bahwa kita juga perlu melihat komitmen apa yang dimiliki Jepang terhadap mitranya di bidang pertahanan dan keamanan, dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi kemajuan proses negosiasi mengenai perjanjian damai antara Rusia dan Jepang," tutur Putin.
BACA JUGA: Putin: Jika Jepang Kuasai Pulau Sengketa Maka Kehadiran AS Akan Meningkat
Kedua negara itu menyengketakan sebuah pulang yang dikenal di Rusia sebagai Pulau Kuril dan di Jepang sebagai Northern Territories. Rusia mengklaim pulau tersebut karena pada akhir Perang Dunia II, pasukan Soviet menduduki empat pulau yang berada di ujung selatan.
"Kita semua harus mengerti bahwa ini adalah pekerjaan yang berat, dan mungkin memang bukan masalah yang hanya terjadi satu tahun," jelas Putin.
BACA JUGA: Jepang Usulkan Pengendalian Bersama Kepulauan Kuril ke Rusia
Putin mengatakan, ada beberapa aspek dari perselisihan yang kini sudah mulai bisa diatasi. Salah satunya adalah mengurangi pembatasan visa bagi warga negara Jepang yang ingin mengunjungi pulau-pulau yang disengketakan tersebut. Selain itu, Jepang dan Rusia juga membangun kerjasama ekonomi di sana.
"Untuk itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan segera, beberapa hal mungkin akan memakan waktu lama,” kata Putin.
BACA JUGA: Bertemu di Sela-Sela KTT APEC, Korsel dan China Sepakat Tangani Korut Secara Damai
Presiden Rusia itu pun mendorong pemecahan masalah secepatnya agar stabilitas di wilayah sekitar dapat tercipta.
“Penting agar negara kita, masyarakat kita, mendapat pemecahan masalah dalam resolusi jangka panjang untuk menciptakan lingkungan yang baik agar hubungan kita berkembang," tukasnya. (DJI)
(Rifa Nadia Nurfuadah)