JAKARTA - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI memberikan penghormatan terakhir kepada politikus senior yang saat ini menjadi Anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI, Andi Mappetahang Fatwa (AM Fatwa).
AM Fatwa telah tutup usia pada Kamis (14/12/2/2017) sekira pukul 06.45 WIB setelah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit MMC, Jakarta.
Tampak hadir dalam penghormatan terakhir di Lobi Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat Ketua DPD, Oesman Sapta Odang yang juga menjadi Inspektur Upacara; Wakil Ketua DPR Agus Hermanto dan Plt Ketua DPR, Fadli Zon.
"Kami sangat kehilangan teman yang punya kearifan," kata OSO dalam pidatonya.
Oso kemudian mengucapkan belasungkawa atas kepergian Fatwa. Senator asal Kalimantan Barat itu juga mendoakan almarhum mendapat tempat layak di sisi Allah SWT.
"Atas nama DPD kami mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya. Kami memanjatkan doa, agar almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya," ungkap dia.
(Baca juga: AM Fatwa Meninggal, Oesman Sapta: Dia Adalah Seorang Petarung!)
"Selamat jalan Pak Fatwa," imbuh Oso.
Setelah dilakukan penghormatan terakhir, jenazah juga disalatkan langsung di tempat yang sama. Usai melakukan salat jenazah, rencananya jenazah akan disemayamkan di rumahnya dan selanjutnya dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
Anak AM Fatwa, Dian AM Fatwa mengatakan, ayahnya diduga meninggal karena sakit liver. "Beliau sakit sirosis liver. Livernya sudah menjadi sirosis karena dulunya beliau terkena hepatitis pada waktu di tahanan politik," ujarnya.
Sosok pria kelahiran Bone 12 Februari 1939 ini dikenal sebagai salah satu sosok yang kritis terhadap kebijakan orde lama dan orde baru. Bahkan, tak jarang intelektualitas kritisnya, membuat dia sering mendapat teror dan tindak kekerasan dari dua rezim pemerintahan tersebut.
Sebelum mencapai karier politik yang cemerlang, AM Fatwa bahkan divonis 18 tahun penjara dari tuntutan seumur hidup saat melakukan kotbah politik yang kritis terhadap orde baru serta membuka lembaran putih peristiwa Tanjung Priok pada 12 September 1984.
Mencapai karier politik cemerlangnya, AM Fatwa dikenal sebagai seorang deklarator berdirinya Partai Amanat Nasional (PAN) dan menjadi ketua PAN (1998-2005) hingga kini dirinya masih menjabat sebagai Dewan Kehormatan PAN hingga periode 2020 mendatang.
(Qur'anul Hidayat)