Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pedagang Bayi Orangutan Divonis 8 Bulan Penjara

Ade Putra , Jurnalis-Kamis, 04 Januari 2018 |12:37 WIB
Pedagang Bayi Orangutan Divonis 8 Bulan Penjara
ilustrasi
A
A
A

PONTIANAK - Asep Leman, warga Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat yang memperdagangkan orangutan, divonis kurungan penjara selama delapan bulan oleh Majelis Hakim dalam persidangan pembacaan vonis di Pengadilan Negeri (PN) Pontianak, Rabu 3 Januari 2018, kemarin.

Selain itu, Asep juga diwajibkan membayar denda sebesar Rp5 juta. Jika tidak dipenuhi, akan diganti dengan hukuman dua bulan kurungan.

Hukuman yang dijatuhkan Ketua Hakim Sutarjo beserta Hakim Anggota Mohamad Indarto dan Riya Novita ini lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Wiwik Anggraini yang selama sembilan bulan.

Dalam putusannya, Majelis Hakim menyatakan terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana. "Terdakwa secara sengaja menyimpan, memelihara, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup," kata Sutarjo dalam persidangan.

Vonis terhadap Asep sesuai dengan Pasal 40 Ayat 2 jo Pasal 21 Ayat 2 UU No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Vonis ini dikuatkan dengan pengakuan Asep tentang perbuatannya yang tidak mendukung program pemerintah dalam pelestarian dan perlindungan satwa.

Wiwik mengatakan, Asep didakwa dalam kasus jual beli bayi OU. Dalam dakwaan itu, Asep menjual dua individu OU pada tanggal 18 dan 20 Agustus 2017 kepada pedagang online berinisial TAR yang kini telah menjadi terpidana.

Orangutan tersebut dijual seharga Rp2,5 juta dan Rp1,5 juta. Asep mengaku mendapatkan satwa dilindungi itu dengan membeli dari masyarakat di Kabupaten Melawi seharga Rp1,5 juta dan Rp500 ribu.

Setelah diberi surat peringatan oleh SPORC Brigade Bekantan Balai Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kalimantan Seksi Wilayah III Pontianak, Asep kemudian menyerahkan diri dan menjalani proses penyelidikan hingga persidangan.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement