"Konflik yang dialami Hanura perlu segera dijembatani secepatnya supaya tidak berubah menjadi partai yang menjadi dualisme kepengurusan. Hal ini yang akan berpengaruh terhadap elektabilitas calon-calon yang diusung Hanura di Pilkada 2018," tuturnya.
(Baca Juga: Dipecat Pengurus Hanura, Oesman Sapta: Saya Tidak Peduli, Pasti Kita Lawan)
Sebelumnya, pada 15 Januari kemarin Sarifuddin menggelar rapat bersama pengurus Hanura di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan. Dalam rapat itu OSO dilengserkan dari kursi jabatannya sebagai Ketua Umum Hanura atas dasar permintaan dari 27 DPD dan lebih dari 400 DPC yang menyatakan mosi tidak percaya.
Selang beberapa waktu, kubu OSO juga menggelar rapat dengan sejumlah loyalisnya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Dalam rapat tersebut Sarifuddin dinyatakan dipecat telah menggelar rapat liar dan ilegal tanpa sepengetahuan Ketum yang kemudian dianggap ingin merusak partai.
(Arief Setyadi )