BEKASI - Pembangunan tiang pancang LRT yang berlokasi di Kampung Pangkalan Bambu RT 04 RW 01, Margajaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, dikeluhkan warga sekitar yang terdampak baik secara langsung maupun tak langsung. DPRD Kota Bekasi yang mendapat banyak laporan, akhirnya melakukan sidak ke lokasi proyek.
Sedikitnya ada 30 rumah warga yang mengalami kerusakan akibat pembangunan tiang pancang LRT, dan sudah melapor ke pihak DPRD Kota Bekasi.
"Banyak laporan dari warga yang rumahnya berdekatan dengan proyek pembangunan LRT, mengeluhkan rumahnya rusak karena dampak pembangunan itu," kata Anggota DPRD Kota Bekasi, Sihar di Bekasi, Rabu (7/2/2018).
Menurutnya, kerusakan rumah yang dialami warga sekitar, akibat efek getaran dari alat berat yang digunakan saat penanaman tiang pancang. Selain itu, pengerjaan proyek yang kerap dilakukan hingga tengah malam, membuat waktu istirahat warga terganggu.
"Warga terusik secara psikologis, karena pengerjaan proyek yang berjalan sampai larut. Indera pendengaran juga terganggu karena suara bising yang terdengar terus-menerus," paparnya.
Sihar pun berencana memanggil pihak developer, PT Adhi Karya Construction, untuk melakukan mediasi bersama warga demi mencari solusi terbaik atas permasalahan ini. Karena pada pekerjaan proyek pusat skala nasional yang dikerjakan selama 24 jam, sudah semestinya pihak terkait bersama seluruh stakeholder melakukan sosialisasi terlebih dulu kepada warga sekitar.
"DPRD akan mengupayakan mediasi warga dengan pihak Adhi Karya. Kami akan memanggil para pihak terkait. Karena ini adalah dampak dari pembangunan, jadi harus dibenahi secepatnya," jelasnya.
Sementara itu, Purba Marpaung, salah satu warga yang rumahnya mengalami kerusakan menuturkan, PT Adhi Karya sebelumnya telah menjanjikan akan memberikan kompensasi bagi warga yang terdampak pembangunan proyek LRT. Namun hingga saat ini uang kompensasi yang dijanjikan tak jua terealisasi.
"Iya pihak Adhi Karya pernah janji mau kasih uang kompensasi. Tapi cuma janji doang, sampai sekarang belum ada satu pun warga yang dapat," bebernya.
Kini warga hanya bisa berharap ada solusi yang diberikan DPRD Kota Bekasi terkait keluhan mereka.
"Semoga ada solusi secepatnya dari DPRD Kota Bekasi atas nasib kami," pungkasnya.
(Mufrod)