Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tragedi Tanjakan Emen, Kisah Kelam Rombongan Bus Anggota Koperasi Asal Tangsel

Hambali , Jurnalis-Jum'at, 16 Februari 2018 |19:19 WIB
Tragedi Tanjakan Emen, Kisah Kelam Rombongan Bus Anggota Koperasi Asal Tangsel
Peristiwa Kecelakaan di Tanjakan Emen (foto: Antara)
A
A
A

Sebelum kecelakaan itu, Hafis sangat gelisah dengan perasaan yang dialami tak sebagaimana mestinya. Acapkali dia merasa ingin selalu berada di dekat pelukan sang ibu.

"Dari sebelum kejadian, sudah enggak enak, gelisah terus," imbuhnya.

Bahkan, awalnya Hafis meminta agar sang ibu turut mengajaknya pergi ke Subang. Namun takdir berkehendak lain, ibunya berangkat dengan ditemani neneknya Sri Widodo (63) dan Martiningsih (35), keponakan dari ibunya. Ketiganya pun dinyatakan tewas akibat kecelakaan.

Suasana Haru Pemakaman Massal Korban Kecelakaan Tanjakan Emen di TPU Legoso Ciputat

Usai dimandikan dan disalatk, sebanyak 22 jenazah akhirnya dimakamkan massal di TPU Legoso, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Sedangkan 4 diantaranya dibawa oleh masing-masing keluarga untuk dimakamkan di Cirebon, Medan, Ciledug (Tangerang), dan Depok.

Saat jenazah tiba di area TPU Legoso, pihak keluarga, kerabat hingga warga sekitar telah memenuhi sekitar pemakaman. Tangis haru kian tak terbendung, ketika satu persatu jenazah yang telah terbalut kain kafan putih diturunkan dari mobil ambulans untuk dimasukkan kedalam liang kubur.

Pemerintah Kota Tangsel sendiri telah mempersiapkan penggalian lubang kubur dengan 2 lubang ukuran cukup besar dan 8 lubang ukuran kecil. Penggalian berlangsung menggunakan unit Eskavator, mengingat ada puluhan jenazah yang dimakamkan di lokasi tersebut.

"Kita sudah menyiapkan untuk area pemakamannya, tapi kan kita menyerahkan lagi kepada keinginan para keluarga korban untuk tempat pemakamannya," terang Benyamin Davnie, Wakil Wali Kota Tangsel saat berada di RSUD Pamulang.

(Baca Juga: Korban Meninggal Tragedi Tanjakan Emen Dimakamkan Massal di Ciputat)

Adapun korban tewas yang dikuburkan secara massal dalam satu lubang adalah Minah Rahayu, Sopiah, Julaeha, Aminah, Sri widodo, Sugianti, Asanah, Elida, Jono, Paikem, Rusminah, Sri Martiningsih, Ari lestari, dan Juminten.

Sedang jenazah korban yang dimakamkan secara terpisah atau sendiri-sendiri yaitu, Masiah, Munih, Oktika Trisnawati, Siti Mulyana, Lilyana, Teti Sumiati, Sri Sulastri, Yanuati, dan terakhir Agus Mulyono.

Sementara korban tewas yang dibawa ke kampung halamannya, masing-masing bernama Sri Rochayati di Cirebon, Atifah Siameti di Depok, Siti Payung Alam di Medan, dan Mimin Mintarsih di Ciledug.

(Fiddy Anggriawan )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement