Selama ini, Azharuddin menyebutkan, dokter yang terkena difteri tersebut baru lulus dari Fakultas Kedokteran sehingga belum pernah bekerja di fasilitas kesehatan. Kendati demikian, pihak rumah sakit mencari sumber yang menyebabkan penularan difteri terhadap dokter muda itu.
''Dia belum bekerja. Dokter baru lulus dia belum bekerja fasilitas kesehatan. kalau membantu kayak bekerja di klinik supaya ilmunya tidak lupa itu ada. Jadi kita ada tanyakan, kita selalu mencari kemungkinan pasien itu tertular dari mana yang kita curigai,'' pungkasnya.
Selama 2018, pihak rumah sakit sudah menangani sebanyak 58 pasien difteri di Aceh. Namun, kata Azharuddin, tidak semua pasien harus dirawat di rumah sakit. Pasien itu rata-rata setelah mendapatkan penanganan, lalu diizinkan pulang ke rumah. Kini sekira tiga pasien difteri yang sedang dirawat di rumah sakit tersebut.
''Kita koordinasi dengan Dinas Kesahatan sampai minggu kedua Maret ini sudah 58 orang kita tangani, total akumulasinya. Sekarang yang dirawat di rumah sakit sebanyak tiga orang,'' pungkasnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)