Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Program Unggulan Koster-Ace di Bidang Pariwisata dan Ketenagakerjaan

Nurul Hikmah , Jurnalis-Selasa, 29 Mei 2018 |11:36 WIB
Program Unggulan Koster-Ace di Bidang Pariwisata dan Ketenagakerjaan
Wayan Koster Mendapat Dukungan SBSI Provinsi Bali (foto: Nurul Hikmah/Okezone)
A
A
A

KUTA - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1 Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace), telah menyiapkan sejumlah program unggulan dalam bidang pariwisata dan ketenagakerjaan.

Program unggulan untuk menciptakan pariwisata berkualitas dengan basis budaya, dipaparkan dihadapan para Relawan Pariwisata Bali, yang telah mendeklarasikan mendukung pasangan Koster-Ace. Apa saja programnya?

Koster mepaparkan visi misinya yang dibingkai dalam konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang akan membawa Bali pada era yang lebih baik di segala bidang termasuk pariwisata.

"Kalau bidang pariwisata saya akan berbagi tugas dengan Pak Cok Ace. Saya akan delegasikan kepada beliau," tegasnya.

Koster memaparkan, program pada bidang pariwisata yang sudah dirancangnya, di antaranya mengembangkan destinasi wisata baru sesuai potensi Kabupaten/Kota seperti: wisata agro, wisata spiritual, wisata alam/kebun raya, wisata pantai, dan wisata minat khusus.

Pilgub Bali 

Selanjutnya pengembangan pariwisata berkelanjutan dengan green tourism/ penggunaan material yang renewable (natural dan ramah lingkungan), pengembangan wisata pedesaan/wisata budaya, dan membangun kawasan wisata terpadu: koneksitas antar Kabupaten/Kota se-Bali, pengembangan SDM Pariwisata.

Memberikan pelatihan tentang kepariwisataan kepada Masyarakat, menerapkan standarisasi dan sertifikasi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Bidang Jasa Pariwisata (Hotel, Restoran, Travel, Pramuwisata, Souvenir, dan Jasa Penunjang Pariwisata lainnya) dengan mengutamakan Local Genius.

Menerapkan sistem rekruitmen baru untuk penyiapan tenaga pramuwisata yang memberi ruang secara optimal bagi Krama Bali, meningkatkan standar kualitas pelayanan kepariwisataan secara konprehensif. Baik dari sisi infrastruktur, jasa transportasi, sarana prasarana perhotelan, restoran, SDM pariwisata, keamanan, kenyamanan, kesehatan, dan jaminan kecelakaan kerja.

Kemudian, jika terpilih, Koster juga akan memfasilitasi penetapan standarisasi tarif hotel di Kabupaten/Kota se-Bali, mengoptimalkan kerjasama dengan para pihak pelaku pariwisata, meningkatkan promosi pariwisata secara terpadu ke negara-negara lain dan promosi dengan sistem yang memanfaatkan teknologi informasi.

Dia juga akan menghentikan praktek kartel dan sindikat pelaku pariwisata dalam penerapan komisi (fee) yang tidak rasional oleh pelaku jasa transportasi. Menghentikan beroperasinya usaha dan jasa pariwisata ilegal sehingga mengakibatkan kompetisi yang tidak sehat. Selanjutnya, menyelesaikan pembangunan Batur UNESCO Global Geopark di Kabupaten Bangli dan pembangunan taman kunjungan wisata (seperti Disneyland atau Universal Studio) dengan karakter budaya.

Sementara itu, pasangan Koster-Ace juga berkesempatan menemui Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Provinsi Bali yang sudah menyatakan dukungannya kepada pasangan Cagub dan Cawagub Bali nomot urut 1 tersebut.

Tak hanya menyatakan dukungan, SBSI Provinsi Bali juga menyampaikan sejumlah aspirasi kepada kandidat yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PKPI, PKB dan PPP itu. Koordinator Wilayah SBSI Provinsi Bali, I Wayan Darma meminta Koster memperhatikan nasib mereka.

Darma meminta kepada Koster untuk membuat aturan khusus mengenai ketenagakerjaan, utamanya sektor pekerja spesifik. "Misalnya aturan, khususnya tenaga kerja utama buruh harus lebih dispesifikasi, harus ada regulasi-regulasi lagi. Contoh, peraturan tenaga kerja yang masuk dan mau bekerja di Bali dibuatkan aturan yang pasti untuk melindungi tenaga kerja lokal," katanya.

Sedangkan Sekretaris SBSI Provinsi Bali, Wayan Ganti Artana meminta kepada Koeter agar kelak terpilih sebagai Gubernur Bali menyiapkan lembaga untuk meningkatkan kompetensi mereka yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan.

Pilgub Bali 

"Perjuangkanlah kesejahteraan kami selaku buruh di Bali. Kami ingin ada peningkatan kapasitas dan kompetensi misalnya melalui pembukaan lembaga diklat seperti les atau model lainnya," papar dia.

Koster menilai, dalam konteks Bali, tak bisa hanya merumuskan kebijakan sesaat, tetapi harus jauh ke depan dalam skala lokal, nasional dan global. Menurut dia, ada hal-hal yang tak dapat dihindari yang sifatnya tantangan dari luar seperti ACTA dan MEA. Belum lagi persoalan di internal Bali sendiri dalam konteks persaingan dan kompetensi.

"Jadi harus disikapi oleh pemimpin Bali ke depan. Harus bisa menata potensi yang dimiliki dan tahu mengarahkan, mendesain, mengembangkan SDM dan melindungi SDM yang kita punya," jabar Koster.

Tak hanya mengembangkan kompetensi profesionalnya, namun Koster juga akan berupaya memberi perlindungan terhadap tenaga kerja itu sendiri. "Ini ideologi Bung Karno dalam konteks pembangunan semesta berencana yang mau saya implementasikan di Bali. Ke depan, segala aktivitas ekonomi harus mengutamakan sumber daya lokal. Soal pekerja kita di Bali dalam dunia lapangan kerja harus diprioritaskan," tegas Koster.

Dalam menghadapi arus globalisasi seperti ACTA dan MEA, ada tiga hal yang menjadi tantwngan dan mrnjadi fokusnya setelah menjadi gubernur kelak. "Pertama adalah kompetensi profesional, kedua daya saing dan ketiga proteksi atau perlindungan tenaga krrja lokal. Kita tidak bisa melarang orang datang dan bekerja di Bali, tapi kita bisa membuat regulasi untuk lebih selektif dan memberinruang SDM lokal Bali," papar kandidat yang berpasangan dengan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati itu.

(Fiddy Anggriawan )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement