ISLAMABAD – Jumlah korban tewas dari serangan bom bunuh diri di kampanye pemilihan umum (pemilu) Pakistan pada Jumat telah meningkat menjadi hampir 150 orang. Serangan ini menjadi salah satu serangan bom paling mematikan dalam sejarah negara Asia Selatan itu.
Kelompok militan ISIS mengklaim bertanggungjawab atas serangan bom yang terjadi di kampanye Partai Baluchistan Awami (BAP) di Kota Mastung itu. Pejabat Pemerintah Provinsi mengatakan, mereka tidak mendapatkan informasi mengenai kampanye tersebut dan tidak menyediakan pengamanan.
BACA JUGA: 100 Nyawa Lebih Melayang Akibat Bom di Kampanye Pemilu Pakistan
"Jumlah korban tewas dari pembantaian Mastung sekarang 149," kata pejabat senior kepolisian setempat, Qaim Lashari sebagaimana dilansir Reuters, Senin (16/7/2018). Di antara korban tewas terdapat kandidat provinsi partai BAP, Siraj Raisani dan sembilan anak-anak.
Selain korban tewas, lebih dari 180 lainnya dilaporkan mengalami luka-luka. Banyak dari korban luka dalam kondisi kritis dan masih dirawat di rumah sakit di Ibu Kota Provinsi, Quetta dan Kota Karachi. Jumlah korban meninggal dunia diperkirakan masih akan bertambah.
BACA JUGA: Warga Pakistan Berduka bagi 132 Korban Tewas Pembantaian Jelang Pemilu
Sampai pekan ini, kampanye pemilu Pakistan relatif damai, dibandingkan dengan serangan Taliban Pakistan yang sering terjadi selama pemilihan 2013. Menurut catatan Institut Perdamaian Pakistan, 170 orang tewas sepanjang kampanye lima tahun lalu.
Pada Jumat, serangan bom lain juga terjadi di kampanye Partai Muttahida Majlis-e-Amal (MMA) di Bannu dan menewaskan sempat orang. Sementara beberapa hari sebelumnya bom lain juga menghantam kampanye Partai Awami Nasional (ANP) di Peshawar dan menewaskan 20 orang, termasuk kandidat ANP, Haroon Bilour.
(Rahman Asmardika)