Namun, Fitri meminta jika JPO dibongkar, pemerintah harus memastikan penerapan pelican crossing efektif dan ramah terhadap penyandang disabilitas, karena kawasan sekitar Bundaran HI tergolong padat terlebih di jam-jam sibuk.
"(Harus) lebih ramah terhadap kaum difabel karena enggak susah-susah naik tangga," bebernya.

Tanggapan berbeda diungkapkan Bagas. Karyawan swasta sekaligus pejalan kaki itu menolak rencana Pemprov DKI Jakarta membongkar JPO dan menerapkan pelican croosing. "Saya tidak setuju, terkesan memaksakan sesuatu dengan cara instan," tegasnya.
Bagas mengatakan penerapan rencana pelican crossing itu tidak akan efektif, sebab diruas Jalan MH Thamrin kondisi lalu lintas sangat padat.
"Karena Jalan MH Thamrin termasuk salah satu ruas jalan yang lalin padat sekali. kalau masalah estetika tanpa memperhatikan keselamatan pejalan kaki percuma," katanya.