Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Profesor Inggris Pentaskan Wayang Kulit di Cirebon, Masyarakat Khusyuk Menyaksikan

Fathnur Rohman , Jurnalis-Kamis, 02 Agustus 2018 |07:30 WIB
Profesor Inggris Pentaskan Wayang Kulit di Cirebon, Masyarakat Khusyuk Menyaksikan
Profesor Matthew Issac Cohen menampilkan wayang kulit di Cirebon. (Foto: Fathnur Rohman/Okezone)
A
A
A

CIREBON – Profesor di bidang teater internasional dari University of London, Inggris, kembali menghibur masyarakat Cirebon, Jawa Barat, dengan pementasan wayang kulit. Guru besar bernama Matthew Issac Cohen itu pun memainkan wayang dengan sangat lihai.

Kegiatan ini berlangsung di Alun-alun Kantor Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Rabu 1 Agustus 2018. Dalam tajuk kegiatan 'Wayang Kulit Keliling Pantura', Profesor Matthew berhasil membius penonton hingga khusyuk menyaksikan setiap detail pertunjukan yang dimainkan sang dalang.

Ini kedua kalinya ia pentas di Cirebon. Profesor Matthew juga sempat "unjuk gigi" di Keraton Kasepuhan, Kota Cirebon, pada 27 Juli 2018, serta membuat Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat terpukau.

Dia sangat fasih membawakan alur cerita menggunakan dialeg bahasa Cirebon. Profesor Matthew menjelaskan bahwa cerita yang diangkat memilki keterkaitan dengan dunia pendidikan. Lakon Prabu Palguna dipilih sebagai cerita yang ditunjukkan.

"Karena kegiatan ini disponsori oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maka saya memilih cerita yang memiliki keterkaitan dengan dunia pendidikan," ujar Profesor Matthew saat ditemui Okezone di Kantor Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Rabu 1 Agustus 2018.

Alasan Profesor Matthew Jatuh Cinta pada Wayang Kulit

Profesor Matthew Isaac Cohen menceritakan kepada Okezone alasannya mencintai wayang kulit ketika mulai menggeluti dunia teater. Rasa penasaran timbul ketika pada 1980, banyak teater yang berakar dari Asia dan menyebabkan ia ingin tahu bagaimana seni peran itu aslinya.

"Latar belakang saya sebenarnya orang teater. Pada tahun '80-an itu banyak teater yang belatar Asia, jadi saya ingin tahu bagaimana aslinya, penasaran," ungkap Matthew.

Ia menambahkan, wayang kulit merupakan sebuah seni pertunjukan yang sangat kompleks. Khususnya sang dalang yang menjadi titik penting pertunjukan ini. Dia memiliki banyak peran dalam mengatur kelancaran serta kesuksesan pergelarannya.

"Wayang itu salah satu jenis teater maupun upacara. Ini yang menarik bahwa satu bentuk kebudayaan bisa dikatakan seni tapi bisa juga dikatakan ritus,” paparnya.

Pria yang merupakan guru besar bidang teater internasional di Royal Holloway, University of London, ini sudah 30 tahun menggeluti kesenian wayang kulit. Dia belajar dan memperdalam ilmunya di Solo dan Cirebon.

"Pada 1989, saya datang ke sini. Waktu itu dapat beasiswa dari Amerika. Lalu saya masuk Aski Solo yang sekarang jadi ISI Solo, dan 1993 saya pindah ke Cirebon," terangnya.

Sedangkan Kepala Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disporbudpar) Kabupaten Cirebon Kartono menyatakan sangat mengapresiasi acara seperti ini. "Sangat kami dukung, bukan saja wayang, tapi bentuk kesenian lain, sangat kami dukung," ucapnya.

Ia menambahkan, melalui pementasan ini tentunya memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk tetap melestarikan kesenian Cirebon.

Kartono berharap dengan terselenggaranya pementasan ini menumbuhkan rasa untuk menjaga kebudayaan lokal, khususnya wayang kulit.

"Dengan adanya kegitan ini, harapan saya, para generasi muda bisa menjaga kesenian Cirebon," jelasnya.

(Hantoro)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement