"Kapal itu bulan Mei lalu resmi dijual melalui lelang, dalam keadaan rusak berat" kata seorang sumber di Djakarta Lloyd.
Ia mengatakan masih sedang berkoordinasi dengan perusahaan lelang untuk memperoleh informasi lebih jauh dan berkoordinasi dengan instansi terkait sebelum bisa memberi keterangan resmi.
Pemenang lelang adalah PT Mandara Putra Bajatama, yang menurut berbagai informasi telah menjualnya ke sebuah perusahaan Singapura, Smit Salvage Company.
Di situs perusahaan itu, di bagian 'riwayat kepemilikan kapal,' tercantum bahwa Sam Ratulangi jadi milik Djakarta Lloyd pada tahun 2000.
Menurut situs internet Marine Traffic, situs yang mencatat lalu lintas pergerakan kapal di seluruh dunia, kapal itu dibuat pada tahun 2001 dan panjangnya lebih dari 177 meter.
Lokasi kapal itu terakhir kali tercatat di lepas pantai Taiwan pada tahun 2009. Dan menurut kantor berita AFP, peristiwa terbaru ini merupakan yang pertama kalinya sebuah kapal yang ditelantarkan muncul di perairan Myanmar.
(Qur'anul Hidayat)