JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencanan (BNPB) mengungkapkan, sebanyak 70.821 jiwa mengungsi akibat bencana alam gempa-tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Jumat, 28 September 2018. Pengungsi itu tersebar di 141 titik di berbagai wilayah Sulteng.
"Pengungsi 70.821 orang yang tersebar di 141 titik," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Garaha BNPB, Jalan Raya Pramuka, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2018).
Sutopo menjelaskan, pengungsi itu awalnya ada yang mengungsi ke bukit ketika tsunami melanda. Namun, kini korban tersebut sudah diungsikan ke posko.

"Pengungsi ada di bukit-bukit yang sebelumnya masih tetap bertahan di sana mulai turun bergabung di titik-titik," ucapnya.
Ia menyebut jumlah pengungsi itu kemungkinan masih dapat bertambah.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 7,4 SR sempat mengguncang Sulawesi Tengah pada Jumat, 28 September 2018, sore. Gempa tersebut menimbulkan tsunami atau gelombang tinggi di bagian pesisir Kabupaten Donggala, Mamuju Utara, dan Palu.
(Baca Juga : Presiden Jokowi Kunjungi Lokasi Pengungsian di Kabupaten Donggala)
Berdasarkan laporan terakhir dari BNPB, sudah ada 1.407 tewas akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Jumlah korban tewas paling banyak ditemukan di Palu, yakni 1.177 orang.
(Baca Juga : BNPB : Tidak Ada WNA Meninggal Dunia Akibat Gempa-Tsunami Sulteng)
(Erha Aprili Ramadhoni)