Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Titik Banjir di Tangerang Diklaim Mulai Berkurang

Anggun Tifani , Jurnalis-Selasa, 09 Oktober 2018 |11:28 WIB
Titik Banjir di Tangerang Diklaim Mulai Berkurang
Pembangunan Drainase dan Gorong-Gorong untuk Antisipasi Banjir di Kota Tangerang (foto: Ist)
A
A
A

TANGERANG - Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang, Tatang Sutisna menyebutkan, sejumlah titik lokasi banjir di Kota Tangerang mulai berkurang. Hal itu disebutkan Tatang, berkat adanya program yang saat ini sedang gencar dilakukan oleh pihaknya.

"Kita punya Program Tangerang Usir Banjir, dengan program ini kami berhasil mengurangi titik banjir dari 31 titik saat ini tinggal 7 titik, Pemkot terus berupaya agar titik banjir tidak ada lagi di Kota Tangerang," kata Tatang, Selasa (9/10/2018).

(Baca Juga: Pemkot Tangerang Percepat Normalisasi Kali Angke) 

Dijelaskan Tatang, titik banjir tersebut berkurang pada tiap tahunnya. Di antaranya pada tahun 2014 sebanyak 31 titik, menurun di tahun 2015 jadi 25 titik. Lalu di tahun 2016 terdapat 19 titik, kemudian di tahun 2017 jadi tinggal 13 titik. Selanjutnya, pada 2018 tersisa hanya tersisa 7 titik banjir.

Penanganan Banjir di Tangerang (foto: Ist)	Penanganan Banjir di Tangerang (foto: Ist) 

Menurut Tatang, berkurangnya titik lokasi banjir, juga dikarenakan pihaknya juga giat membangun sistem drainase perkotaan. "Giat pembangunan drainase kami terus lakukan agar aliran air, dapat mengalir dengan lancar ke sungai. Seperti di kawasan Jalan MH Thamrin telah dibangun drainase besar," tuturnya.

Terdata, pada 2014 dibangun 94 ruas dengan panjang 21,9 km tahun 2015 163 ruas 443 km kemudian 2015 meningkat signifikan sebanyak 472 ruas dengan total panjang drainase 90,94 km dan tahun 2017 407 ruas sepanjang 71,025 km.

Lanjut Tatang, saat ini PUPR Kota Tangerang juga tengah menambah ruas pembangunan drainase. "Tahun 2018 ini sedang dikerjakan sebanyak 330 ruas drainase," ucapnya.

Tak hanya membangun drainase, Tatang menyebutkan, Pemkot Tangerang juga membangun 14 pintu air sejak tahun 2014. Bahkan 9 buah embung dibangun untuk menampung air yang tersebar di berbagai Kecamatan.

"Pusat pengendali banjir juga terus dibangun setiap tahunnya jika ditotal dengan pembangunan hingga tahun 2018 tercatat Kota Tangerang memiliki 75 pusat pengendali banjir," ungkap Tatang.

Sementara Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah alat untuk normalisasi sungai. "Sejak 2016, kita punya amphibi excavator dan spider excavator. Jadi proses normalisasi yang selama ini terkendala di lokasi yang sulit diakses dengan alat berat kini dimudahkan dengan amphibi dan spider excavator," bebernya.

(Baca Juga: Banjir Rob di Tangerang, 500 Rumah Nelayan Terendam)

Penanganan Banjir di Tangerang (foto: Ist)Penanganan Banjir di Tangerang (foto: Ist) 

Diketahui, kedua alat itu menambah kekuatan armada Dinas PUPR dengan rincian 36 unit truk, 22 pick up, 7 excavator yang terdiri dari jenis spider, amphibi dan wheel, 5 unit crane, serta 20 unit alat berat pemeliharaan jalan, serta didukung dengan 762 personil lapangan siaga banjir.

Arief juga menjelaskan, adanya alat-alat itu, juga akan seiring dengan perawatan dari sarana dan prasarana yang telah diadakannya. "Tentunya kita akan terus lakukan, pemeliharaan drainase, embung dan sungai melalui normalisasi atau pengerukan sampah dan lumpur. Dengan demikian air yang mengalir menjadi lancar dari hulu ke hilirnya," tandasnya.

(Fiddy Anggriawan )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement