JAKARTA - Gegap gempita Asian Games 2018 yang berlangsung di Indonesia telah berakhir. Namun, menyisakan sedikit permasalahan, khususnya bagi para volunteer yang membantu suksesnya perhelatan pesta olahraga terbesar se-Asia tersebut. Lantas apa yang menjadi permasalah para volunteer?
Dalam surat tugas yang dikeluarkan Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (Inasgoc) ada 462 orang personel volunteer yang bertugas sebagai field worker Asian Games 2018 untuk Departemen IT & T.
(Baca Juga: Bonus Atlet DKI Berprestasi di Asian Games Cair Oktober, Berapa Jumlahnya?)
Berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang diterima Okezone, para field worker dijanjikan mendapat uang saku selama hari pertandingan dengan besaran sesuai dengan Indek Satuan Bidya (SBML) yang ditetapkan Kementerian Keuangan RI untuk Asian Games 2018 dengan nilai Rp450 ribu per hari belum potong pajak.
(foto: Istimewa)
Uang saku tersebut menurut keterangan tiga orang field worker akan dikirimkan ke rekening bank yang telah ditunjuk oleh Departemen IT & T, setelah sebelumnya diarahkan untuk mengumpulkan nomor rekening dan daftar kehadiran pada 2 September 2018. Kemudian, pada 27 September 2018 para field worker diminta menunggu sekira 14 hari kerja untuk bisa menikmati jerih payah selama bertugas di Asian Games 2018.
“Setelah mengumpulkan nomor rekening dan absen, kami disuruh menunggu selama 14 hari kerja terhitung dari 27 September 2018, berdasarkan pesan yang dikirimkan admin IT & TD,” ucap Aleevaldi, salah seorang field worker cabang olahraga equistrian saat ditemui Okezone beberapa hari lalu.
Di sisi lain, pihak media PR departemen IT &TD Inasgoc, Nana Ratnairsana menjelaskan, setelah melakukan pengecekan diketahui proses pembayaran honor sedang masuk pada tahap verifikasi data dari daftar honor field worker sebanyak 399 orang. Menurut dia, uang saku dibayarkan ketika dokumen pendukung sudah lengkap dan benar seperti SK/ST, daftar kehadiran, data nomor atau nama rekening.
“Proses pengumpulan dokumen pendukung yang memakan waktu, karena masih manual, berupa absensi manual tulis tangan. Untuk nominal beragam tergantung berapa hari kehadirannya, masing-masing mendapat Rp300 ribu per hari termasuk pajak,” tulis Nana dalam pesan singkatnya kepada Okezone.
Volunteer yang bertugas sebagai Field Worker Asian Games 2018 untuk Departemen IT & T (foto: Ist)
Akan tetapi, infromasi jumlah personel yang Okezone diterima dari Surat Tugas dengan keterangan pihak media PR ditemukan adanya perbedaan. Seorang field worker lainnya bernama Rian menuturkan, beberapa kali sempat terjadi perbedaan jumlah personel, bahkan ada personel yang belum dimasukkan namanya dalam daftar.
“Beberapa kali pun sempat terjadi kesalahan dalam memasukkan data personel field worker, ada yang belum dimasukkan ke dalam daftar. Setelah diminta untuk diubah tetap saja masih ada kesalahan yang lainnya,” ujar Rian ditemui di tempat yang sama.
(Baca Juga: Indonesia Catat Rekor di Asian Games, Jokowi: Pemerintah Sudah Siapkan Bonus)
Kembali pada kasus keterlambatan pembayaran uang saku para personel field worker, ada personel yang memberikan keterangan, tapi tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, akhirnya para field worker diminta untuk menunggu sampai akhir Oktober 2018. Informasi mundurnya pembayaran uang saku ini tetap didapatkan dari pesan singkat yang dikirimkan oleh admin dari pihak Departemen IT & T Inasgoc.
“Dari hari Selasa kalau enggak salah keluar surat dari IT & TD yang mengatakan ‘berharap sampai sebelum akhir Oktober,’ awalnya salah satu dari mereka pernah bilang, ‘enggak sampai sebulan cair kok.’ Nah, kami bingung sampai sekarang belum juga dikirimkan (transfer), sedangkan kita ada yang sampai ngutang untuk pergi ke venue, ada yang makan pas-pasan karena enggak dikasih makan rata-rata, tapi tetap bangga bisa jadi salah satu komponen dalam AG kemarin,” ucap sumber tersebut lewat pesan singkat.
Volunteer yang bertugas sebagai Field Worker Asian Games 2018 untuk Departemen IT & T (foto: Ist)
(Fiddy Anggriawan )