Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Siapa Ahmed al Assiri, Jenderal Bintang Tiga Diduga Terlibat Pembunuhan Jamal Khashoggi?

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Selasa, 23 Oktober 2018 |09:13 WIB
Siapa Ahmed al Assiri, Jenderal Bintang Tiga Diduga Terlibat Pembunuhan Jamal Khashoggi?
Jenderal Ahmed al Assiri. (Foto: AFP)
A
A
A

SETELAH 17 hari secara keras menyangkal, Arab Saudi, melalui televisi nasional akhirnya mengakui bahwa wartawan veteran Jamal Khashoggi tewas dalam perkelahian di Kantor Konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Ini untuk pertama kalinya pihak berwenang Saudi mengakui Khashoggi telah meninggal dunia.

Terungkap pula bahwa Wakil Kepala Badan Intelijen Ahmed al Assiri dan Penasihat Media Kerajaan Saud al Qahtani, yang dikenal dekat dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, dipecat oleh Raja Salman.

Letnan Jenderal Ahmed al Assiri adalah salah satu tokoh kunci di lingkaran dalam Putra Mahkota. Namanya meroket saat diangkat menjadi juru bicara dan koalisi pimpinan Arab Saudi yang melancarkan perang di Yaman pada Maret 2015.

Selama dua tahun kemudian, ia menjalin kedekatan dengan Pangeran Mohammed bin Salman yang ketika itu menjabat sebagai menteri pertahanan dan menjadi arsitek perang di Yaman.

(Baca juga: CCTV Perlihatkan Agen Arab Saudi Memakai Pakaian Jamal Khashoggi yang Dibunuh)

Nama Jenderal Assiri dikenal sejak diangkat menjadi juru bicara untuk menjelaskan posisi Saudi dalam perang di Yaman. (Foto: Reuters)

Dilempar Telur di London

Jenderal Assiri fasih berbahasa Arab, Inggris, dan Prancis serta pintar menjelaskan argumen Saudi saat menjawab tuduhan bahwa militer Saudi semena-mena melakukan pengeboman di Yaman.

Pada Maret 2017, ia menghadiri konferensi internasional di London. Sejumlah pemrotes coba menahannya dan melempar telur ke arah Jenderal Assiri sebelum memberikan sambutan.

Rekaman video memperlihatkan dia sangat marah dan menunjukkan jari tengah untuk mengirim "pesan provokatif" kepada para pemrotes.

Tak lama setelah kunjungan di London ini, ia diangkat menjadi wakil kepala Badan Intelijen Arab Saudi.

Karier Militer

Penunjukkan sebagai orang nomor 2 di badan intelijen dianggap sebagai penghargaan atas kariernya yang cemerlang di militer. Pencapaian yang luar biasa bagi seseorang yang berasal kota kecil Muhayil di Provinsi Assir, di Saudi Barat.

Di dinas kemiliteran ini, Assiri dilaporkan pernah mengenyam pendidikan di akademi militer bergengsi, seperti di Sandhurst (Inggris), West Point (Amerika Serikat), dan St Cyr (Prancis).

(Baca juga: Putra Mahkota Saudi Tidak Tahu Apa-Apa soal Operasi yang Tewaskan Khashoggi)

Wartawan senior Jamal Khashoggi. (Foto: AFP)

Jatuhnya sang Jenderal

Sebagai perwira tinggi, Jenderal Assiri punya wewenang taktis untuk mengambil keputusan namun sejauh mana perannya dalam kasus pembunuhan Jamal Khashoggi belum jelas benar.

Menurut satu sumber yang dikutip media Amerika Serikat, The New York Times, Jenderal Assiri diperkirakan mendapat otorisasi lisan dari Pangeran Mohammed bin Salman untuk menangkap Khashoggi dan membawanya ke Saudi untuk diinterogasi.

Sebelum kabar pemecatannya terungkap pada Sabtu 20 Oktober 2018, The New York Times memberitakan bahwa Saudi akan menjadikan Jenderal Assiri sebagai "kambing hitam" tewasnya Khashoggi agar perhatian tidak mengarah kepada Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.

(Hantoro)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement