"Perjuangan Depati Amir yang paling banyak ada di Babel, tetapi pengasingan beliau di Kupang tidak kalah pentingnya dalam memberikan informasi kepada raja-raja di Timur dan melatih ilmu silat, pengobatan, cara mendulang emas yang baik kepada masyarakat Kupang," katanya.
Oleh karena itu, perjuangan masyarakat daerah ini memperjuangkan Depati Amir sebagai pahlawan sangat besar, bukan perjuangan keluarga. Jadi plakat dan penghargaan asli ini diserahkan kepada Pemprov tanah kelahiran Depati Amir.
"Kita ingin meneruskan wasiat dan cita-cita Depati Amir. Ada tiga wasiat yang ditinggalkan kepada keturunannya," katanya.
Tiga wasiat Depati Amir kepada keturunannya yaitu di mana kaki dipijak, di situ langit di junjung tinggi, janganlah anak keturunanku mencari nama besarku, tetapi bila Allah SWT menghendaki akan datang dengan sendirinya.
Selanjutnya, bagi anak cucu, cicit dan keturunan selanjutnya janganlah pulang ke tanah Bangka untuk mencari harta kekayaanku. Sesungguhnya aku tidak mempunyai harta, hartaku adalah ilmu dan semangat perjuanganku," katanya menandaskan.
(Rizka Diputra)