NEW DELHI - Kepolisian India memetakan wilayah pulau terpencil di mana suku-suku asli terlihat memakamkan mayat seorang petualang Amerika Serikat (AS) yang juga seorang misionaris Kristen usai dibunuh dengan panah.
Tetapi sebelum polisi berupaya mengambil mayat John Allen Chau, yang berusia 26 tahun, otorita berwenang harus mempelajari terlebih dahulu dari para pakar mengenai nuansa perilaku dan sikap kelompok suku terasing itu khususnya dalam aksi kekerasan semacam ini.
Dirjen Kepolisian Kepulauan Andaman dan Nicobar, Dependra Pathak saat berkunjung ke kawasan di sekeliling pulau itu pada Jumat lalu mengaku telah mengamati gerak-gerik 4-5 warga suku asli di Pulau North Sentinel itu dengan radius 500 meter. Pengamatan dilakukannya selama beberapa jam.
“Kami kurang lebih telah mengidentifikasi lokasi itu secara umum,” ujar Pathak, seperti disitat dari VOA Indonesia, Senin (26/11/2018).
Otorita berwenang di India telah berupaya mencari jalan untuk mengambil mayat Chau, yang dibunuh oleh suku asli North Sentinal dengan panah dan kemudian mayatnya dikuburkan di pantai.
(Rizka Diputra)