JAKARTA – Sekjen Partai Perindo Ahmad Rofiq menilai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hendak menabok seseorang lantaran selalu memfitnah dirinya sebagai anggota PKI, menunjukkan kalau Jokowi sudah sangat geram dengan kotornya budaya politik Tanah Air.
"Praktis itu bukan sifat marah Pak Jokowi. itu hanya kegemasan saja dari beliau," kata Rofiq kepada Okezone, Senin (26/11/2018).
Menurut dia, menyamakan Jokowi dengan anggota PKI amat tidak relevan. Sebab, telah berulang kali dinyatakan ketika PKI dibubarkan, usia Jokowi masih lima tahun.
"Mana ada balita yang jadi PKI. Jadi tidak ada relevansi," ujarnya.

Timses Jokowi-Ma'ruf, lanjut dia, tak akan pernah berhenti untuk memberi edukasi kepada masyarakat ihwal kabar menyesatkan tersebut.
"Ini bisa menyesatkan dan disalahartikan oleh masyarakat yang enggak tahu informasi. Jadi kalau mau di dalam kampanye itu bangun isu yang mengedepankan pada wacana, gagasan, program, kerja nyata, tidak memperburuk situasi, tidak menyebar fitnah," terangnya.
Baca: Sudirman Said: Yang Bilang Prabowo-Sandi Tidak Punya Program, Salah Besar
Baca: Gigi Palsu Jadi Hadiah Prabowo untuk Kakek Untung yang Penuh Semangat
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi merasa gerah diserang isu hoaks, terutama soal tuduhan dirinya aktivis PKI. Jokowi heran masih ada orang yang mempercayai isu tersebut. Bahkan, kata Jokowi, ada 9 juta penduduk Indonesia yang mempercayai isu tersebut.
Dirinya mengaku sudah 4 tahun diserang isu PKI, hingga ingin mencari penyebar hoaks tersebut.
"Coba di medsos, itu adalah DN Aidit pidato tahun 1955. Lah kok saya ada di bawahnya? Lahir saja belum, astagfirullah, lahir saja belum, tapi sudah dipasang. Saya lihat di gambar kok ya persis saya. Ini yang kadang-kadang, haduh, mau saya tabok, orangnya di mana, saya cari betul," papar Jokowi.
(Rachmat Fahzry)