TANGERANG - Kematian yang menimpa bayi malang di Kampung Gebang, RT 04 RW 03 Kelurahan Sangiang Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, ternyata akibat ulah dari ibu kandungnya sendiri.
Penganiayaan terhadap anak kandungnya Quina Latisa Ramadani (1,5), dilakukan oleh Rosita Kimin (28) yang kini telah resmi ditetapkan sebagai tersangka, oleh kepolisian Polres Metro Tangerang Kota.
"Yang dijadikan tersangka adalah Rosita binti Kimin. Tadi saat pemeriksaan, yang kami periksa ada lima saksi meliputi orangtua dan ayah tiri, tetangga,dan pemilik kontrakan," ujar Kapolsek Jatiuwung, Kompol Eliantoro Jalmaf saat konferensi pers, Sabtu (19/1/2019).
(Baca juga: Bayi Ditemukan Tewas Tak Wajar di Tangerang, Sekujur Tubuh Penuh Luka)
Eliantoro mengatakan, dalam hal ini para tetangga juga kerap mendengar tangisan sang bayi, dari rumah kontrakan yang ditinggali oleh tersangka dan suaminya.
"Betul dari hasil di lapangan memang sering mendenger jeritan si anak. Setiap hari mendengar jeritan dalam rumah, tapi tidak ada upaya dalam mengingatkan karena dipikirnya itu urusan keluarga orang," tuturnya.

Penganiayaan tersebut sudah seringkali dilakukan tersangka. "Dia katanya menggunakan tangan. Pelaku merasa sering melakukan kekerasan dalam hal ini memukul, mencubit korban sehingga visum ada banyak lebam dan luka-luka," ucapnya.
Dijelaskan Eliantoro, sebelumnya balita tersebut sempat tinggal dengan pemilik kontrakan rumah tersangka. Hal itu lantaran, tersangka sempat mengalami kendala ekonomi.
"Korban dititipkan kepada tetangganya karena pada saat itu kondisi ekonomi tersangka sangat memprihatinkan. Nah sekarang kondisi ekonominya sudah mendingan dan tersangka mengambil anaknya. Setelah ini akan kita periksa, sejauh mana emosionalnya akan kita periksakan ke psikiater," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Quina tewas dengan kondisi tidak wajar, penuh luka sekujur badan, yakni di mata, punggung dan kaki. Bayi yang sempat dilarikan ke klinik terdekat oleh tetangga tersangka yang mencurigai kondisi bayi yang diam tergelatak tak bergerak. Namun nahas, bayi tersebut sudah tak dapat diselamatkan.
(Awaludin)