JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade menganggap peredaran Tabloid Indonesia Barokah menggunakan dana yang tidak sedikit.
"Ini melibatkan kekuatan uang (besar), karena sistematis dan terstruktur, dikirim juga ke pesantren-pesantren, masjid-masjid," katanya kepada Okezone, Rabu (30/1/2019).
Menurut Andre keberadaan tabloid tersebut sangat tidak mungkin jika tidak ada pemodal. Karena peredara tabloid ke sejumlah daerah memerlukan biaya distribusi yang besar.
"Biaya distribusi miliaran rupiah belum ongoks cetak berapa?" kata dia.
Oleh karenanya, kata Andre, Tabloid Indonesia Barokah tak berbeda dengan Majalah Obor Rakyat muncul pada Pilpres 2014.
"Tabloid ini tidak ada bedanya dengan cara-cara (Majalah) Obor Rakyat," ucapnya.
Isi Tabloid Indonesia Barokah dianggap oleh Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga memojokkan capres 02. Pada halaman pertama Tabloid Indonesia Berkah memberi tajuk utama dengan “Reuni 212: Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik?”
Kemudian pada halaman 5 Tabloid Indonesia Berkah “Prabowo Marah, Media Dibelah,” menjadi pilihan judul yang dipasang dengan foto Prabowo.
Andre mengatakan pihaknya sudah melaporkan Tabloid Indonesia Barokah kepada kepolisia, tetapi tidak mendapat respons.
"Kita sudah melaporkan kepada pihak kepolisian, Jumat belum diterima, kemudian Sabtu juga laporan kita belum diterima juga," kata Andre.
(Rachmat Fahzry)