 
                
KLATEN – Gunung Merapi mengeluarkan awan panas Gunung yang mengarah ke ke arah hulu Kali Gendol sekira pukul 22.00 WIB, Kamis (7/2/2019).
Data dari BPPTKG, awan panas Gunung Merapi meluncur sejauh 2 KM kearah kali gendol. Luncuran awan panas terlihat jelas dari CCTV BPPTKG di puncak Merapi.
Luncuran awan panas berdurasi 215 detik dengan amplitudo 70 ini pun juga terjadi sekira pukul 18.28 WIB.
BPPTKG juga mencatat Gunung Merapi telah terjadi 32 kali guguran dengan durasi 12-157 detik pada hari ini.
BPPTKG mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya, luncuran awan panas bisa disertai hujan abu di lereng Merapi.
Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Daerah (TRC BPBD) Klaten, bersama pasiter kodim Klaten, Trijoko melakukan ronda malam bersama warga di lereng Merapi.
Kata Kabid kedaruratan dan logistik BPBD Klaten Yuwana Haris, kondisi Merapi yang mengeuarkan awan panas tidak membuat penduduk panik.
Yuwana yang memperoleh informasidari Subur, salah satu tokoh masyarakat yang ditemuinya di Balai Desa Klaten, masyarakat setempat tetap tenang dan tidak panik.
Awanpanas guguran teramati di Gunung #Merapi pukul 18.28 WIB, dengan jarak luncur ± 2 km ke arah hulu Kali Gendol, amplitudo 70 dengan durasi 215 detik. #statuswaspada pic.twitter.com/1RFKkWvKww
— BPPTKG (@BPPTKG) 7 Februari 2019
Status Gunung Merapi saat ini Waspada. Kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan kecuali untuk penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
"Radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk. Masyarakat yang tinggal di KRB lll mohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi," papar Yuwana.
Ditambahkannya, jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Ia meminta masyarakat agar tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya, dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat melalui radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz, atau melalui website www.merapi.bgl.esdm.go.id, media sodial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan cendana no. 15 Yogyakarta, telepon (0274)514180-514192.
"Pemerintah daerah direkomendasikan untuk mensosialisasikan kondisi G.Merapi saat ini. sumber BPPTKG," kata Yuwana.
(Rachmat Fahzry)