Sebenarnya penolakan ini sudah sampai ke Dinas Pendidikan, namun sudah seminggu lebih sejak pengusiran itu terjadi belum ada keputusan apapun.
"Sudah satu minggu anak-anak kami tidak sekolah. Wali murid, komite hingga Kepala Sekolah keberatan anak Lettera sekolah di sana. Ini tidak hanya sekali kami alami, anak-anak kami yang di PAUD dan TK juga diusir tak boleh sekolah," terang Yunus Prasetyo usai menerima kunjungan Ketua III MNC Peduli Jessica Tanoesoedibjo.
Baca Juga: Soal Pernyataan "Yang Gaji Kamu Siapa?", Bawaslu Belum Rencana Panggil Menteri Rudiantara
Yunus berharap, anak-anaknya bisa sekolah lagi. Dirinya tidak berharap anak-anaknya diberi guru dan belajar di sini. Dirinya menginginkan agar anak-anaknya itu bisa bersekolah di sekolah umum seperti yang lain, meskipun mereka menderita HIV dan AIDS.
"Kami ingin sekolah di sekolah formal, bukan di sekolah khusus. Biarkan anak-anak kami bersekolah di sekolah yang mereka suka. Bukan guru datang ketempat kami, bukan itu yang kami inginkan," kata Yunus.
(Edi Hidayat)