Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Peristiwa 15 Februari: Jatuhnya Singapura ke Tangan Jepang hingga Deklarasi Pemerintahan Revolusioner RI

Peristiwa 15 Februari: Jatuhnya Singapura ke Tangan Jepang hingga Deklarasi Pemerintahan Revolusioner RI
Foto: Daily Mail
A
A
A

JAKARTA - Berbagai peristiwa telah terjadi pada 15 Februari. Sebut saja, pertempuran Singapura yang menyebabkan jatuhnya Singapura ke tangan Jepang pada Februari 1942. Selain itu, Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) juga dideklarasikan pada 15 Februari.

Berikut Okezone merangkum berbagai perstiwa yang terjadi pada 15 Februari, sebagaimana dikutip dari Wikipedia.org, Jumat (15/2/2019):

1. Lahirnya Hamzah Haz - 1940

 

15 Februari 1940, merupakan hari kelahiran mantan Wakil Presiden Republik Indonesia kesembilan, Hamzah Haz. Pria yang lahir di Ketapang, Kalimantan Barat itu menjabat sebagai wakil presiden sejak tahun 2001, bersamaan dengan naiknya Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden Republik Indonesia.

Dalam dunia politik, Hamzah Haz tercatat pernah menduduki jabatan dalam kursi pemerintahan. Diantaranya, menjadi Wakil Ketua DPW Nahdatul Ulama (NU) dan wakil rakyat bagi NU (1971), Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (1998), Wakil Ketua DPR-RI (1999-2004), dan sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesajahteraan Rakyat saat pemerintahan Abdurrahman Wahid.

sd

2. Pertempuran Singapura - 1942

 

Pertempuran Singapura terjadi pada teater Asia tenggara perang Dunia II, yang mengakibatkan jatuhnya Singapura ke tangan Jepang. Pertempuran ini berlangsung dari 7 hingga 15 Februari 1942. Dalam pertempuran ini, sekira 80 ribu tentara India, Australia, dan Britania Jaya menjadi tahanan perang, bergabung dengan 50 ribu yang ditawan dalam Pertempuran Malaysia. Pertempuran ini berhasil dimenangkan oleh Jepang setelah pasukan sekutu yang dipimpin Letnan Jenderal Arthur Percival dari Inggris menyerah.

3. Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia - 1958

15 Februari 1958 menjadi hari pendeklarasian Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). PRRI merupakan salah satu gerakan pertentangan antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat (Jakarta). Pendeklarasian ini ditandai dengan keluarnya ultimatum dari dewan perjuangan yang dipimpin oleh Kolonel Ahmad Husein di Padang, Sumatera Barat.

Sebab berdirinya PRRI adalah tuntutan otonomi luas dan kekecewaan terhadap pemerintah pusat karena dianggap telah melanggar undang-undang. Selain itu, kekecewaan terhadap pemerintah yang cenderung sentralis, sehingga pembangunan di daerah menjadi terabaikan.

4. Meninggalnya Syafruddin Prawiranegara - 1989

15 Februari 1989, menginjak usia 77 tahun, Syafrudin Prawiranegara menghembuskan nafas terakhirnya. Syafrudin Prawiranegara merupakan seorang pejuang kemerdekaan, yang pernah menjabat sebagi Ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).

Selain itu, ia pernah menyandang jabatan sebagai Wakil Perdana Menteri, Menteri Keuangan, dan Menteri Kemakmuran. Ia juga tercatat pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia dan menjabat sebagai Perdana Meneteri bagi kabinet tandiangan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera Tengah pada 1958.

Di masa tuanya, Syafrudin menyibukan diri dengan berdakwah. Dalam aktivitas keagamaanya, ia pernah menjabat sebagai Ketua Korp Mubalig Indonesia (KMI). Ia juga sempat menyusun buku Sejarah Moneter dengan bantuan Oei Beng To, direktur utama Lembaga Keuangan Indonesia.

 sd

5. Referendum Konstitusi Venezuela - 2009

Referendum Konstitusi Venezuela mengakhiri pembatasan dua kali masa jabatan unuk Presiden Venezuela, Gubernur, Walikota, dan Deputi. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada 15 Februari 2009 dengan mengandemen beberapa pasal Konstitusi Venezuela.

Pasal yang diamandemenkan dalam referendum ini, antara lain pasal 160, 162, 174, 192, dan pasal 239 Konstitusi Venezuela. Usulan amandemen ini disetujui sekira 54 persen pemilih dalam sebuah pemilihan yang oleh pengamat Internasional dikatakan “bebas dan jujur”, di mana terdapat 67 persen pemilih yang menggunakan hak suaranya berpartisipasi.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement