Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Berkat Program Kementan, Petani Raup Rezeki dari Bawang Merah, Cabai, Kentang, dan Sayuran

Abu Sahma Pane , Jurnalis-Sabtu, 09 Maret 2019 |11:57 WIB
Berkat Program Kementan, Petani Raup Rezeki dari Bawang Merah, Cabai, Kentang, dan Sayuran
Foto: Humas Kementan
A
A
A

JAMBI - Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan perhatian cukup besar untuk pengembangan budidaya komoditas hortikultura di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Di tahun 2019, alokasi anggaran untuk pengembangan kawasan sayuran dan buah-buahan sebesar Rp 5,3 miliar untuk dimanfaatkan secara tepat sasaran sehingga berdampak pada peningkatan produksi serta kesejahteraan petani.

Berkat program tersebut, Kabupaten kerinci sebagai sentra produksi sayuran yang berkembang, semakin maju. Hermawis, salah seorang petani bawang merah dari Kayu Aro, Kerinci, mengungkapkan penghasilannya meningkat drastis dari budidaya bawang merah.

"Saya tanam bawang merah varietas Baki Adro. Ini varietas lokal, biaya produksi sekitar Rp 40 hingga 50 juta per hektar, hasilnya bisa mencapai 20 ton per hektar. Harga sekarang Rp 10 ribu per kg. Jadi ya bersyukur ini rezeki, sudah kelihatan untungnya," demikian diungkapkan Hermawis saat kunjungan kerja Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Suwandi, Sabtu (9/3/2019).

Nasib yang sama pun dialami Romi, petani cabai di Kayu Aro. Romi mengatakan dirinya menanam cabai menggunakan varietas lokal, yakni jenis loker alias lombok kerinci. Biaya produksi Rp 60 sampai Rp 70 juta per hektar.

"Tanamannya tinggi, hasil panen mencapai 32 sampai 40 ton per hektar. Harga jual kini Rp 10 ribu per kg. Artinya sangat untung," ujarnya.

Selanjutnya Afrizal, petani kentang varietas granola menuturkan bila menanam menggunakan benih dari hasil panen sendiri biayanya sekitar Rp 40 juta per hektar. Akan tetapi, bila benihnya melalui pembelian, biayanya mencapai Rp 60 juta per hektar.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement