Argentina sempat diwarnai perang kotor dalam kurun 1976 hingga 1983. Pada 24 Maret 1976, Presiden Argentina Isabel Peron diculik dan diberhentikan dalam sebuah kudeta tak berdarah.
Perang kotor adalah istilah yang ditabalkan karena negara menjalankan program terorisme untuk menghadapi subversi sayap kiri yang dianggap membahayakan pemerintahan.
Perang kotor sengaja dikembangkan untuk membenarkan rezim otoriter membantai para pembangkang. Pembantaian dilakukan oleh pemerintahan militer Jorge Rafael Videla.
Pemerintahan Junta yang dipimpin oleh Videla, Roberto Viola, dan Leopoldo Galtieri bertanggung jawab atas penangkapan ilegal, penyiksaan, pembunuhan, atau penghilangan paksa atas 10.000 sampai 3.000 orang Argentina.
Kejahatan-kejahatan ini adalah bagian dari suatu rencana terorisme negara yang mencakup seluruh Amerika Selatan. Meluasnya operasi kejahatan ini mendapat sebutan Operasi Burung Kondor.