KOTA MALANG - Aksi vandalisme corat-coret yang dilakukan sekelompok orang, berkaus hitam pasca peringatan hari buruh internasional atau may day 2019 di Jembatan Splendid, Jalan Gajah Mada, viral tersebar di berbagai media sosial di warga Kota Malang.
Dalam video berdurasi 29 detik ini belasan kelompok orang berbaju hitam melakukan vandalisme dengan menulis 'Tolak Upah Murah'. Aksi vandalisme ini langsung dikecam berbagai pihak, salah satunya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan melalui Tim Ahli Cagar Budaya.
Baca Juga: Polri Petakan Kelompok Buruh Berpaham Anarko Sindikalisme
Sekretaris Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Dinas Pariwisata Kota Malang, Agung H Bhuana mewakili Dinas Pariwisata mengecam keras aksi vandalisme yang dilakukan massa berkaos hitam usai demonstrasi peringatan Hari Buruh kemarin.
"Kami mengutuk keras perbuatan struktur cagar budaya yang dilakukan oleh oknum pendemo. Kami meluncurkan surat ke wali kota tembusan ke Kapolres untuk dilakukan penanganan ekstra terhadap yang melakukan vandalisme," ujar Agung.
Ia juga meminta, polisi menangkap pelaku dan memberikan hukuman supaya memberikan efek jera ke pelaku vandalisme yang lainnya, terutama pelaku vandalisme di bangunan cagar budaya di Kota Malang tersebut.
Di sisi lain, Kamis (2/5/2019) belasan orang dari berbagai komunitas yang menamakan dirinya Arek Malang melakukan pengecatan di Jembatan Jalan Gajah Mada. Mereka dengan sukarela membawa cat - cat berwarna putih dan hitam mengecat jembatan sejak pukul 12.00 WIB, sambil menampilkan pertunjukan musik di kawasan Taman Hutan Kota Malang.
"Saya mengapresiasi teman - teman Komunitas arek Malang dengan sukarela dan memberi kontribusi yang luar biasa yang tidak diperhitungkan dengan melakukan pengecatan ulang," ungkapnya.
Menurutnya, jembatan di Jalan Gajah Mada ini menjadi salah satu bangunan cagar budaya di Kota Malang, yang dibangun tahun 1910 oleh pemerintah kolonial Belanda kala itu.
"Selain fasilitas umum, jembatan ini yang sangat vital karena ditetapkan sebagai cagar budaya yang dibangun tahun 1910 oleh Belanda maka perlu dijaga bersama," bebernya.
Di sisi lain inisiator pengecatan jembatan, Muhammad Faizal menyebut aksinya bersama rekan - rekan lainnya dari berbagai komunitas di Malang, melakukan ini untuk mempercantik bangunan jembatan yang merupakan cagar budaya.
Baca Juga: Berikut Ciri-Ciri Kelompok Anarko Sindikalisme
"Ini kita sebagai wujud kepedulian tergerak melihat jembatan yang jadi cagar budaya di corat - coret. Semua sukarela bawa cat, kuas, hingga konsumsi. Semua urunan," sebut Juru Bicara Komunitas Arek Malang.
Pihaknya juga mengecam apa yang dilakukan sekelompok komunitas itu karena bisa mengotori dan merusak citra Malang sebagai daerah wisata.
(fid)