BENGKULU - Pasca kejadian tsunami dahsyat melanda Jepang, Jumat 11 Maret 2011, para praktisi kebencanaan asal Indonesia yang sedang belajar di Jepang menerbitkan buku ''Belajar Dari Bencana Jepang''.
Sembilan praktisi ini menyampaikan kajian lengkap tentang kondisi bencana, kerugian, sistem mitigasi, cara pemulihan dan cara Jepang merespons kejadian bencana. Tidak hanya itu, tim itu juga membuat rekomendasi untuk Indonesia sebagai bahan pembelajaran dari kejadian tsunami Jepang.
PMG Ahli Muda Stasiun Geofisika Kepahiang, Bengkulu, Sabar Ardiansyah mengatakan, dalam kajian ini menyebutkan beberapa wilayah pesisir di Indonesia yang ''mendesak'' untuk mendapat perhatian khusus, bidang mitigasi. Hal tersebut karena tingginya risiko ancaman bahaya serupa, yakni, gempa bumi dan gelombang tsunami.
Baca juga: Gempa M 5,3 Guncang Bengkulu, 5 Kabupaten/Kota Rasakan Getarannya
Wilayah itu, kata Sabar, areal industri sepanjang pantai barat dan selatan Jawa, Kota Padang, provinsi Sumatera Barat. Tak terkecuali kawasan Kota Bengkulu provinsi Bengkulu sebagai salah satu kawasan tinggi risiko gempa dan tsunami.
''Bengkulu dituntut mendapat perhatian serius terkait upaya pengurangan risiko bencana gempa dan tsunami,'' kata Sabar, Minggu (5/5/2019).
Estimasi Gelombang Tsunami
Sabar mengatakan, dengan cara memasukan parameter gempa bumi berkekuatan M=8,5, kedalaman dangkal serta terjadi deformasi vertikal pada wilayah megathrust Bengkulu, waktu kedatangan serta ketinggian maksimum gelombang tsunami dapat diperkirakan.
Baca juga: Bengkulu Diguncang Gempa 5,5 SR
Input parameter gempa yang digunakan berdasarkan sejarah gempa yang pernah terjadi serta potensi kekuatan maksimum yang ada pada megathrust segmen Enggano, pulau Enggano kecamatan Enggano kabupaten Bengkulu Utara.
Berdasarkan simulasi yang dijalankan menggunakan sistem Tsunami Observation and Simulation Terminal (TOAST), jelas Sabar, estimasi waktu kedatangan gelombang tsunami di pulau Enggano kecamatan Enggano kabupaten Bengkulu Utara, datang dalam waktu kurang lebih 20 menit setelah kejadian gempa bumi.
Sementara estimasi ketinggian gelombang tsunami, sampai Sabar, maksimumnya mencapai 14 meter. Lalu, untuk wilayah di sekitar pantai pesisir Kota Bengkulu, estimasi waktu kedatangan gelombang tsunami setelah gempa diperkirakan kurang lebih 50 menit. Perkiraan ketinggian tsunami maksimum di wilayah ini mencapai 6,5 meter.
Baca juga: Mentawai & Bengkulu Diguncang 6 Kali Gempa
''Estimasi waktu elatif lama sampai di wilayah kabupaten Mukomuko. Diperkirakan berkisar 60 menit setelah kejadian gempa, dengan perkiraan ketinggian tsunami maksimum berkisar 5 meter,'' terang Sabar.