WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump direncanakan berkunjung ke Korea Selatan untuk bertemu dengan Presiden Moon Jae-in, sebagai bagian dari perjalanannya ke Pertemuan Puncak (KTT) G20 di Jepang pada Juni. Kunjungan Trump tersebut dilakukan di saat dia mengalami kebuntuan dalam pembicaraan denuklirisasi dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Dalam pernyataan yang disampaikan Gedung Putih pada Rabu, disebutkan bahwa Trump dan Moon “akan melanjutkan koordinasi erat mereka pada upaya untuk mencapai denuklirisasi akhir yang sepenuhnya diverifikasi" dari Korea Utara. Mereka juga akan membahas "cara untuk memperkuat" aliansi AS-Korea Selatan.
Ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara telah meningkat sejak pertemuan puncak yang gagal antara Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Vietnam pada Februari. Demikian diwartakan Reuters, Kamis (16/5/2019).
Korea Utara telah menguji dua rudal jarak pendek dan menembakkan serangkaian proyektil dalam beberapa pekan terakhir. Itu adalah peluncuran rudal pertama oleh Pyongyang sejak diuji coba rudal balistik antarbenua pada November 2017. Pekan lalu, Moon mengatakan bahwa aksi yang dilakukan Korea Utara itu mungkin merupakan bentuk protes terhadap AS atas kegagalan di KTT Hanoi.
Trump tidak menganggap uji coba rudal itu sebagai sesuatu yang serius. Dalam sebuah wawancara dengan Politico pekan lalu, dia menyebut peluncuran itu sebagai "sesuatu yang sangat standar" dan mengatakan bahwa ia tidak menganggapnya sebagai "pelanggaran kepercayaan."
Washington telah menjatuhkan sanksi untuk menekan Korea Utara agar menyerahkan senjata nuklirnya. Pekan lalu, Amerika Serikat mengumumkan telah menyita kapal kargo Korea Utara yang dituduh melakukan pengiriman batu bara ilegal yang melanggar sanksi AS dan PBB.
KTT G20 akan diadakan pada 28-29 Juni di Osaka, Jepang.
(Rahman Asmardika)