Sebagai generasi penerus, menurut Candra, Wakasad memiliki kesan yang mendalam terhadap almarhum.
“Bagi Wakasad, almarhum tidak hanya sebagai pemimpin ataupun komandan semata, melainkan juga sebagai bapak yang baik dan tegas, serta seorang pelatih atau guru sekaligus teman yang mengerti akan kondisi bawahannya,” tuturnya.
Dalam prosesi pemakaman militer yang berlangsung di tengah turun hujan, menurut Candra, hampir seluruh peserta yang hadir terlihat sedih dan haru.
“Terlebih saat pembacaan Apel Persada yang dibacakan oleh Wakasad, sebelum jenazah almarhum dimasukan ke dalam liang lahat. Demikian juga saat pemberian penghormatan yang diiringi dengan tembakan Salvo, meski berdiri tegar memberikan penghormatan, semuanya terlihat sedih,” tutur Candra.
“Setelah tembakan Salvo, dilaksanakan penimbunan liang lahat yang didahului secara simbolis oleh Wakasad dan dilanjutkan oleh pihak keluarga,” imbuhnya.