JAKARTA – Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi hadir sebagai pembicara dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) serta membahas beberapa poin mengenai evaluasi dalam penyelenggaraan arus mudik dan balik selama Angkutan Lebaran (Angleb) 2019. Forum ini diadakan di Gedung Bina Graha, Kantor Staf Presiden pada Rabu 19 Juni 2019.
Dirjen Budi menyebutkan, dibandingkan tahun sebelumnya, penyelenggaraan angleb kali ini memiliki beberapa kelebihan. "Jadwal arus mudik misalnya, ini menarik karena untuk mudik masih ada 7 hari untuk mudik tapi waktu untuk kembalinya hanya 3 hari. Ini menyebabkan adanya anomali saat hari Lebaran pertama dan kedua yang dikira tidak akan banyak perjalanan karena akan silaturahmi ternyata tidak,” ujar Dirjen Budi dalam forum tersebut, sembari menegaskan bahwa memang masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan yang akan dijadikan bahan evaluasi ke depannya.
Selain itu Dirjen Budi mengungkapkan adanya peningkatan jumlah pemudik baik pada angkutan jalan maupun angkutan penyeberangan. Untuk angkutan jalan pada tahun 2018 terdata sebanyak 3.974.709 pemudik dan tahun 2019 sebanyak 4.434.321 pemudik sehingga ada kenaikan sebesar 11,56%. "Sementara pada angkutan penyeberangan tahun 2018 terdata 4.068.968 pemudik dan tahun 2019 sebanyak 4.196.006 atau terjadi kenaikan sebesar 3,12%,” kata Dirjen Budi mengutip data yang diperolehnya dari aplikasi SIASATI per 15 Juni.
Secara umum, dalam sektor Perhubungan Darat, Dirjen Budi menjabarkan tujuh hal yang dilakukan oleh pihaknya selama periode Angleb 2019, yaitu:
1. Kesiapan prasarana jalan dan angkutan umum, manajemen operasional lalu lintas, dan pengendalian kecelakaan lalu lintas, serta pemeriksaan kendaraan bermotor dan pengemudi.