DEMAK - Sejumlah dokter cantik dikerahkan untuk melayani pemasangan alat kontrasepsi di Lapangan Pucanggading Mranggen, Demak, Jawa Tengah. Alat kontrasepsi yang paling diminati ibu-ibu adalah jenis implan karena jangka waktunya lama dan tidak membutuhkan perawaran rumit.
"Kalau ini (implan) kan kita tidak repot, setelah pasang selesai, aman (tidak terjadi pembuahan)," kata Irmayanti, warga Mranggen, usai pemasangan implan dalam kegiatan bakti sosial yang digelar Polda Jawa Tengah, Jumat (28/6/2019).
"Pemasangan juga sebentar, paling cuma 15 menit. Ini yang kedua kalinya saya pasang implan. Siklus M (menstruasi) juga relatif normal. Jadi lebih memilih ini saja," lugas perempuan berkerudung itu.
Implan atau yang dikenal sebagai KB susuk, berupa tabung plastik kecil dan fleksibel seukuran batang korek api. Alat itu berisi hormon untuk mencegah kehamilan. Pemasangannya dengan cara dimasukkan (atau diimplan) ke dalam kulit lengan atas.
Bertempat di ruangan salah satu sekolah sekitar Lapangan Pucanggading, puluhan ibu-ibu tampak duduk mengantre. Tiga perempuan di dalam ruangan tengah menjalani pemasangan implan oleh beberapa petugas medis. Semuanya perempuan.
Jari-jari lentik petugas medis itu tampak membedah kulit lengan pasien. Sedikit goresan pisau. Meski berdarah, namun pasien tak mengerang kesakitan. Mereka hanya menutupi sedikit matanya dengan ujung kerudung yang dikenakan.
"Sakit Bu? Enggak kan?" tanya petugas medis dengan ramah.
"Enggak hanya sedikit ngilu aja," jawab pasien yang ditunggui keluarganya di luar ruangan.
"Mungkin masyarakat lebih suka karena jangka waktunya lama, bisa tiga tahun. Beda dengan KB suntik yang secara periodik harymus suntik, misalnya per tiga bulan," kata Kepala Poliklinik Bidokkes Polda Jateng dr Selvy Lianawati, di lokasi kegiatan.
"Kalau implan itu lama (jangka waktunya) Cara pemasangannya juga simpel. Pasien kita bius, agar tidak merasakan sakit tapi masih sadar," lugas perempuan berparas ayu tersebut.