Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Hemeti, Wakil Presiden Sudan yang Tak Lulus Sekolah dan Mantan Pedagang Unta

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Senin, 01 Juli 2019 |18:43 WIB
Hemeti, Wakil Presiden Sudan yang Tak Lulus Sekolah dan Mantan Pedagang Unta
Mohammed Hamdan Dagolo (Hemeti), wakil presiden sementara Sudan. Foto/African Report
A
A
A

Sebagai imbalannya para milisi dapat "menjarah, mencuri, menguasai wilayah dan menjadi berpengaruh karena menggunakan kekuatan fisik yang 'dilegitimasi', kata De Waal.

Kekejaman yang berguna

Saat melakukan teror terhadap warga sipil, ribuan desa diratakan dan perempuan diperkosa di depan umum. PBB memperkirakan lebih dari 300.000 orang meninggal dunia.

Bahkan sekarang pun, sekitar 5,5 juta orang, termasuk 2,6 juta anak-anak masih memerlukan bantuan kemanusiaan, kata UNICEF.

Tetapi bagi pemimpin kelompok paramiliter yang berperang untuk pemerintah Sudan, kekejaman mereka berguna.

Foto/Reuters

Pada tahun 2006, ribuan petempur Janjaweed secara resmi menjadi bagian pasukan keamanan, terutama Brigade Intelijen Perbatasan.

Milisi menaikkan harga

Tetapi milisi merasa tidak menerima bayaran yang cukup, sehingga sebagian dari mereka memberontak melawan Khartoum.

Pada akhir tahun 2007, Hemeti membawa milisinya ke pegunungan dan baru kembali mendukung Khartoum setelah mendapatkan uang dan senjata.

"Kami hanya ingin mendapatkan perhatian pemerintah, mengatakan kepada mereka bahwa kami ada di sini, untuk mendapatkan hak kami: pangkat militer, posisi politik dan pembangunan di daerah kami," kata Hemeti pada tahun 2009.

'Menciptakan monster'

Para ahli menganggap Omar al-Bashir, orang kuat yang menjadi presiden Sudan selama 30 tahun, memperkuat milisi dan "menciptakan monster" yang tidak lagi dapat dikontrol pemerintah.

Setelah perang, Bashir dihukum Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) Den Haag karena kejahatan yang dilakukan di Darfur.

Karena khawatir dikudeta, Bashir memperlemah militer dan memperkuat layanan intelijen dan milisi.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement