KOTAWARINGIN BARAT - Kecelakaan maut terjadi di ruas Jalan Trans Kalimantan, Senin (1/7/2019) sekira pukul 10.00 WIB. Bus Yesoe rute Pontianak, Kalimantan Barat tujuan Sampit, Kalimantan Tengah terguling dan masuk ke parit dalam posisi terbalik di tepi jalan Desa Penopa, Kabupaten Lamandau tepatnya di Km 45 di kawasan perusahaan sawit PT GCM dari Pangkalan Bun.
Menurut keterangan pemilik PO Yessoe yang berkantor pusat di Pangkalan Bun, Mersie, Bus Yesoe dicarter puluhan orang dari Pontianak dengan tujuan Sampit. “Membawa 43 penumpang, dan dua awak bus (sopir dan kernet). Jadi, total ada 45 orang dalam bus itu,” ujar Mersie saat dikonfirmasi di Kantor Pusat PO Yesoe di Pangkalan Bun.
Baca Juga: Bus Rute Pontianak-Sampit Terbalik, 3 Orang Tewas
Menurutnya, Bus Yesoe mendapat cartereran dari Pontianak dari sebuah agen travel yang membawa 43 penumpang yang mayoritas warga Sumatera Utara. “Jadi, kita mendapat carteran dari sebuah agen travel di Pontianak. 43 penumpang itu tiba di Bandara Supadio Pontianak para Minggu malam, sekira pukul 19.30 WIB. Kemudia Bus kita menjemput di Bandara dan langsung berangkat menuju Sampit, Kalimantan Tengah pada pukul 21.00 WIB,” kata Mersie.

Mersie melanjutkan, baru pada Senin 1 Juli sekira pukul 12.00 WIB dirinya mendapat kabar bahwa bus tersebut terguling di Desa Penopa, Lamandau. “Karena di lokasi kejadian tidak ada sinyal HP, jadi informasi baru kita dapat dua jam setelah kecelakaan,” tuturnya.
Data yang berhasil dihimpum sementara oleh MNC Media, diduga saat kejadian bus dipacu dengan kecepatan cukup kencang. Saat melintas di tikungan, sopir tidak bisa mengendalikan busnya yang oleng, sehingga masuk ke selokan pinggir jalan dan terbalik.
"Sopir bus memang sudah terlihat ugal-ugalan dari Pontianak dan dalam kondisi mengantuk,” ujar sumber yang memberikan informasi setelah menolong para korban selamat.
Hingga saat ini data yang berhasil didapat, sudah ada 3 orang meninggal dunia dan 12 orang luka parah dilarikan ke RSUD Kabupaten Lamandau. “Lainnya masih belum diketahui karena akses informasi di TKP putus karena tidak ada sinyal. Itu data yang sudah bisa dievakuasi.”
Saat ini proses evakuasi bus dilakukan oleh alat berat milik PT GCM. Baca Juga: 2 Pelajar Tunarungu Tewas Tersambar KRL di Depan Kampus IISIP
(Arief Setyadi )