JAKARTA - Pengamat politik Jeirry Sumampow menilai rencana presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menggaet pengusaha muda untuk duduk di kursi menteri harus dipertimbangkan secara matang. Sebab, kapasitas mereka dirasa masih belum pantas untuk memimpin sebuah lembaga negara.
"Karena kalau negara itu keterkaitannya banyak. Kalau usaha itu kan dia lebih leluasa. Apalagi konsentrasi dan fokus hanya lebih kepada mengejar keuntungan. Tapi kalau urus negara kan lain," kata Jerry kepada Okezone, Rabu (17/7/2019).
Jerry menyatakan, eksistensi pengusaha muda di Tanah Air juga masih dibutuhkan oleh negara. Sebab, kehadiran mereka dapat mendorong perekonomian negara dan mengurangi tingkat penggangguran karena mereka bisa menampung para tenaga kerja.

Baca juga: JK: Anak Muda Sukses Berbisnis Jangan Didorong Jadi Menteri
"Kalau direkrut sebagai pejabat negara jadi akan sedikit berkurang mengurusi usahanya. Artinya kalau pengusaha muda itu harus lebih membangun usahanya lebih kokoh dan kompeten," ujarnya.
Pernyataan ini sekaligus mengamini Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang menyatakan, anak muda Indonesia yang sukses dalam berbisnis dan berhasil mendirikan usaha rintisan (startup business) jangan didorong untuk masuk ke pemerintahan menjadi menteri.
"Kalau menteri itu banyak orang mau, kalau menjadi enterpreneur tidak banyak. Jadi justru anak-anak muda yang sukses di bisnis jangan didorong jadi birokrat di pemerintah," kata JK kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Selasa 16 Juli 2019.
(Qur'anul Hidayat)