Sementara itu, terduga teroris yang berhasil ditangkap yakni BL alias Salman ditangkap di depan Apotek Kimia Farma, Kabupaten Lamongan, Salman alias BL juga diketahui salah satu Amir di JAD Lamongan.
"BL alias Salman, ditangkap kamis kemarin di Jalan Belimbing di depan apotek Kimia Farma, Lamongan," ucapnya.
Baca juga: Polri Naikkan Pangkat 3 Anggota Polsek Wonokromo Surabaya yang Diserang Terduga Teroris
Dedi membeberkan, pada tahun 2015 pernah melakukan latihan perang di Gunung Panderman bersama bersama terduga teroris lainnya Romly.
"Selanjutnya pada 12 mei 2018, Salman alias BL ikut pertemuan Amir di Jatim di daerah Sidoarjo satu hari sebelim bom Surabaya," bebernya.

Kemudian pada keesokan harinya 23 Jumat, Densus AT 88 berhasil mengamankan juga KJ yang ditangkap di halaman rumahnya di Jalan Ir Soekarno, Blitar, Jawa Timur.
"Yang bersangkutan kelompok JAD Blitar dan mengetahui pembelian senjata api yang dilakukan terduga teroris Anang Rusianto yang diamankan 13 Juni 2018 lalu," bebernya.
Kemudian Subagio dan Iwan Puji alias Aslan yang juga salah satu kelompok JAD Jawa Timur turut digulung polisi yang tidak jauh dari penangkapan KJ.
"Subagio pernah melakukan latihan perang di Gunung Panderman Batu, Malang kemudian dirinya juga pernah mengikuti latihan perang di Pantai Lodoyo," ungkapnya
"Aslan telah merencanakan aksi teror dengan target pospol Karanglo dengan menggunakan senjata milik Anang," tuturnya.
Terakhir, Yunus alias Nukud, polisi mengamankannya di Desa Tebon Baekar, Magetan, Jawa Timur. "Nukud diketahui jaringan Al Isbaqiah, dirinya juga merupakan pelaku pencurian dengan kekerasan di Toko Emas Dewi Sri, Magetan, Jawa Timur," tutupnya.
(Awaludin)