Seperti diberitakan iNews.id, Sebelumnya, masyarakat juga dihebohkan dengan penemuan ular piton yang tewas terpanggang akibat karhutla di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng). Ular tersebut ditemukan oleh tim Satgas Karhutla saat memadamkan karhutla di lahan gambut di Kecamatan Baamang, Kelurahan Baamang. Foto-fotonya pun viral di media sosial.
Menurut Komandan Pos Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sampit, Muriansyah mengatakan, ular-ular tersebut tewas diduga karena mereka tidak mampu bergerak dengan cepat untuk menyelamatkan diri. Sebab, semak-semak dan belukar yang ada di sekitar habitat mereka lebat dan hangus terbakar.
“Kami tidak melakukan pendataan berapa banyak ular yang terbakar akibat karhutla karena ular tidak termasuk satwa liar dilindungi. Namun jumlahnya cukup banyak, termasuk juga burung dan biawak, banyak terbakar saat karhutla,” kata Muriansyah.
Selama pemadaman karhutla di Kalimantan dan Sumatera, bangkai ular memang menjadi yang paling banyak ditemukan. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur Rihel sebelumnya mengatakan, karhutla menyebabnya banyak satwa liar, termasuk ular, yang selama ini menghuni lahan telantar dan hutan, hangus terbakar hidup-hidup.
Petugas menemukan banyak bangkai hewan saat memadamkan kebakaran lahan. "Selama pemadaman kebakaran, bangkai hewan yang ditemukan. Yang banyak itu bangkai ular berbagai jenis,” kata Rihel di Sampit.
Rihel mengatakan, ular paling banyak mati lantaran gerakan satwa itu cukup lambat dibandingkan binatang lainnya. Petugas mengumpulkan bangkai-bangkai hewan yang ditemukan di lokasi karhutla. Selanjutnya, bangkai-bangkai tersebut dikuburkan di lokasi sekitar.
(Edi Hidayat)