Meski begitu, ia berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi pengendara dan setiap petugas kepolisian. Sehingga nantinya masyarakat harus menaati tata tertib lalu lintas yang ada di jalanan.
“Termasuk patuh ketika polisi mengatur arus lalu lintas yang akan dilewati Presiden. Di negara-negara lain pun akan ada aturan serupa jika Kepala Negara/Kepala Pemerintahan dan VVIP lewat, dan bisa jadi polantasnya lebih galak dari Polantas Indonesia,” ujarnya.
Menurut dia, banyaknya orang yang melanggar tidak sebanding dengan jumlah polisi lalu lintas. Oleh karena itu di masa penggunaan teknologi maju ini, penting agar Kepolisian dan Pemerintah Daerah setempat memaksimalkan penggunaan traffic controler yang dapat merekam para pelanggar lalu lintas dan tegas melakukan tilang.
“Dengan disiplin berlalu lintas, akan membentuk watak manusia menjadi lebih bertanggungjawab, sehingga dengan SDM yang bertanggungjawab maka Indonesia akan menjadi negara yang semakin maju,” kata dia.
(Edi Hidayat)