JAKARTA – Presiden Joko Widodo menunjuk Jenderal (Purn) Fachrul Razi menjadi menteri agama di pemerintahan periode 2019–2024. Terkait penunjukan itu, Partai Gerindra pun menyatakan harap-harap cemas.
Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid mengatakan alasan mengapa harap-harap cemas terhadap Fachrul Razi yang menjadi menag baru lantaran dari sisi lingkup tugas yang akan dijalankannya jauh dari bidang dan kompetensi yang dimiliki.
Baca juga: Fachrul Razi, Jenderal TNI yang Ditunjuk Jokowi Jadi Menteri Agama
"Kita pesimis, karena jauh dari bidang dan kompetensinya," ungkap Sodik, di Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Sodik khawatir nantinya Fachrul Razi dalam menangani radikalisme bakal menggunakan pendekatan cara militer.
"Menahan radikalisme, ini mengkhawatirkan. Khawatir sebagai seorang militer, FR (Fachrul Razi) melakukan pendekatan militeris generalis terhadap rakyat yang dicurigai sebagai kaum radikal. FR diharapkan melakukan pendekatan dialog dan edukati," jelasnya.
Baca juga: Menag Dijabat Purnawirawan TNI, Ini Respons PPP
Di sisi lain, mantan wakil ketua Komisi VIII DPR RI ini menyatakan optimis Fachrul mampu melakukan koordinasi di Kementerian Agama hingga tingkat kecamatan. Ia pun menaruh harapan kepada Fachrul Razi untuk bisa mereformasi birokrasi di Kemenag.
"Sebagai seorang militer harusnya tegas dan berani melakukan perombakan mental dan kultur kinerja. Kemenag selama ini paling lemah reformasi birokrasinya dan kultur birokrasinya sangat feodal. Kita berharap sebagai seorang jenderal berani melakukan reformasi kultur dan perombakan kultur kerja yang produktif efisien," ucap Sodik.
