PENGGUNAAN gadget smartphone sudah banyak mencandui masyarakat, khususnya kalangan anak-anak yang gemar bermain game online. Tak sedikit diantaranya bahkan sampai mengalami gangguan kejiwaan akibat terpapar game secara intens dalam jangka waktu panjang.
Kejiwaan yang tak stabil membuat sang anak menjadi mudah emosi dan berapi-api jika ada hal-hal yang tak disukainya. Kondisi tersebut semakin memprihatinkan lantaran si anak harus meninggalkan bangku sekolah dan aktivitas sehari-hari yang biasa dilakoni.
Setidaknya itulah yang dialami Yuda Erlangga, bocah asal Klaten, Jawa Tengah, yang sempat mengalami gangguan mental akibat kecanduan game online. Oleh orangtuanya, Yuda dibawa ke sebuah tempat rehabilitasi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) bernama Yayasan Jamrud Biru, untuk mendapat perawatan.
"Anak saya dirawat sejak 22 September sampai tanggal 8 November. Jadi 2 minggu 2 hari," kata Bagio, ayah Yuda saat dihubungi Okezone, Jum'at (25/10/2019).
Warga Griya Bukit Jaya, Cileungsi, Bogor itu menuturkan, sang anak kerap marah dan mengamuk bila ponselnya diambil saat bermain. Yuda juga tak segan-segan melawan orangtua jika ponselnya tak langsung diberikan.
"Kadang-kadang malam malah nggak tidur, main game. Diminta gak boleh, disuruh berhenti marah-marah. Ya semenjak itu sudah jelas, bahwa anak saya ini memang sudah kecanduan," ujarnya.
Perubahan sikap Yuda diakui Bagio sudah terlihat sejak lama. Selain pemarah, bocah kelas 2 SMP itu juga menjadi seorang yang tertutup dan enggan bersosialisasi dengan dunia luar. Yuda bahkan harus meninggalkan bangku sekolah karena dinilai bermasalah.