Sejarah Kesultanan Buton tercatat sebagai pemimpin yang memegang prinsip keadilan. Ia melawan kekuasaan Belanda lantaran mengetahui VOC Belanda telah membuat peraturan pembatasan pelayaran warga Buton, pembebasan ini dibuat atas dasar kapal Belanda yang berlabuh di pelabuhan Buton serta menghancurkan tanaman rempah di Buton.
Belanda membuat aturan ini untuk menciptakan derita hidup rakyat Buton yang mayoritas menggantungkan hidupnya di bidang maritim. La Karambau (Himayatuddin) saat dilantik menjadi Sultan Buton ke-20 yang diberi gelar Sultan Himayatuddin, ia langsung menyatakan menentang peraturan Belanda.
Baca juga: Enam Tokoh Akan Dianugerahi Gelar Pahlawan oleh Presiden Jokowi
Pertentangan yang dibuat oleh Sultan Buton terhadap Belanda mengundang perang terbuka melawan VOC Belanda yang terjadi pada tahun 1755-1776 selama 21 tahun, dalam perang ini pasukan pimpinan Himayatuddin sebanyak 5.000 prajurit. Atas dasar itu peneliti sejarah Prof. DR. Susanto Zuhdi mengusulkan Sultan Himayatuddin sebagai pahlawan nasional yang berjasa melawan penjajah.
Sultan Himayatuddin Muhammad Saydi menghembuskan napas terakhirnya pada tahun 1776 di usia 86 tahun.
(Awaludin)